Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bank Mandiri dan Eterindo Wahanatama Tbk. akhirnya berhasil menyelesaikan restrukturisasi utangnya. Mandiri kini menguasai unit-unit usaha Eterindo. Perusahaan ini sebelumnya berutang US$ 183 juta (sekitar Rp 1,6 triliun) kepada sejumlah bank, yang kemudian dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada pertengahan tahun lalu, utang tersebut dijual ke Bank Mandiri. Bank terbesar di Indonesia ini kemudian meneruskan restrukturisasi yang belum selesai dilakukan BPPN.
Dalam laporannya ke Bursa Efek Jakarta pada Selasa pekan lalu, Eterindo menyatakan bahwa perusahaan itu sudah menyetujui restrukturisasi utang tersebut pada 27 Desember lalu.
Dalam restrukturisasi Eterindo dan anak-anak perusahaannya itu disebutkan bahwa Eterindo hanya sanggup menanggung utang US$ 38 juta. Bagian ini dikelompokkan dalam sustainable debt. Sementara itu, selebihnya yang US$ 145 juta direstrukturisasi dengan pola pengalihan utang menjadi saham (debt to share swap).
Dengan pengalihan ini, kepemilikan Eterindo di anak-anak perusahaannya yang bergerak di industri kimia akan berkurang. Mandiri bersama kreditor lain akan menjadi pemegang 51 persen saham atau lebih di anak-anak perusahaan Eterindo. Utang kepada kreditor lain senilai US$ 132 juta kini tengah direstrukturisasi. Sebelumnya, Eterindo menguasai hampir semua saham di tiga anak perusahaan yang berutang ke Mandiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo