Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pembangkit Bekas dari Thailand

19 Januari 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BARANG bekas dibuang sayang. Pekan lalu perusahaan listrik Thailand, Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT), menawarkan tiga paket pembangkit bekas yang menggunakan batu bara dan gas kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Paket pertama adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) eks Maemoh Power Plant berkapasitas 3x75 MW, paket kedua pembangkit listrik tenaga gas berkekuatan 4x60 MW, dan paket ketiga PLTU model barge-mounted (bisa ditempatkan di kapal) berdaya 2x75 MW. "Kita sedang meneliti dan mencari lokasi pembangkit tersebut. Kemungkinan di luar Jawa-Bali," kata Direktur Utama PLN, Eddie Widiono Suwondo, kepada pers seperti dikutip Ali Nur Yasin dari Koran Tempo. Sebagian besar wilayah luar Jawa-Bali memang sudah mengalami krisis listrik sejak tiga tahun silam.

Namun, kata sumber Tempo, tawaran itu sebetulnya sangat tidak menarik. Hampir semua pembangkit tadi sudah berusia 15-22 tahun, padahal usia ekonomis pembangkit tenaga uap rata-rata 25 tahun dan tenaga gas hanya 15-20 tahun. Dengan begitu, pembangkit bekas tersebut sudah memasuki usia senja. Menurut sumber tersebut, jika mau mengambil tawaran itu, PLN harus melakukan penilaian yang mendalam, baik tentang usia (life assesment analysis) maupun nilainya. Sayangnya, belum-belum Eddie sudah menyebut harga beli listrik dari Thailand itu. Eddie mengatakan bahwa harga listrik dari pembangkit tersebut tidak boleh lebih dari US$ 4,93 sen per kWh, padahal dalam perhitungan sumber tadi, angka tersebut terlalu tinggi. "Sudah mahal, masa pakainya sebentar," katanya. Kalaupun pihak Thailand akan membangun kembali pembangkit tadi, hitung-hitungannya mesti jelas agar Indonesia tidak tertipu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus