Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masa jabatan Gubernur Bank Indonesia atau Gubernur BI Perry Warjiyo akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry yang menjabat sejak 23 Mei 2018 merupakan Gubernur BI yang ke 17.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Sri Mulyani Indrawati, saat ini Menteri Keuangan, disebut-sebut sebagai calon Gubernur BI. Jika Sri Mulyani yang terpilih, maka dia akan menjadi Gubernur BI yang ke 18 (jika dihitung termasuk dengan Pelaksana Tugas Gubernur BI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam Undang-Undang U Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia diatur tentang pimpinan BI. Pasal 1 Ayat 1 tertulis bahwa Dewan Gubernur adalah pimpinan Bank Indonesia. Ayat 2–4 menyebut Gubernur adalah pemimpin merangkap anggota Dewan Gubernur; Deputi Gubernur Senior adalah wakil pemimpin merangkap anggota Dewan Gubernur; dan Deputi Gubernur adalah anggota Dewan Gubernur.
Seorang Gubernur merupakan pimpinan tertinggi BI. Penetapan Gubernur BI diatur dalam Pasal 41 Ayat 1 yang berbunyi Gubernur dan Deputi Gubernur Senior BI diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.
Pasal 41 Ayat 4 kemudian menjelaskan bahwa masa jabatan Gubernur BI serta anggota Dewan Gubernur lainnya adalah lima tahun. Mereka dapat menjabat kembali maksimal satu kali di periode-periode berikutnya.
Pengangkatan Gubernur BI pertama kali dilakukan pada 1953 setelah De Javasche Bank beralih menjadi Bank Indonesia atau BI.
Lantas, siapa-siapa saja yang pernah menduduki jabatan di pucuk pimpinan bank sentral sejak 1953 itu? Silakan simak daftar berikut ini:
Selanjutnya: 1. Syafruddin Prawiranegara....
1. Syafruddin Prawiranegara (1953–1958)
Syafruddin Prawiranegara telah menjabat sejak BI masih bernama De Javasche Bank pada 1951. Seiring transformasi BI pada 1953, Syafruddin meneruskan jabatannya hingga 1958 dan berperan penting dalam penerbitan Oeang Republik Indonesia (ORI).
Posisi Syafruddin sebelumnya meliputi Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), Wakil Perdana Menteri Indonesia, Menteri Keuangan, dan Menteri Kemakmuran (saat ini bernama Menteri Perdagangan).
2. Loekman Hakim (1958–1959)
Selain berkancah di ranah keuangan Indonesia, Loekman Hakim juga pernah menjabat sebagai Direktur Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia atau World Bank. Jabatan lain yang pernah ia empu antara lain adalah Menteri dan Wakil Menteri Keuangan, Menteri Kehakiman (saat ini bernama Menteri Hukum dan HAM), serta Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jerman Barat.
3. Soetikno Slamet (1959–1960)
Soetikno Slamet merupakan salah satu tokoh yang berperan sebagai Panitia Nasionalisasi De Javasche Bank pada 1951–1953. Setelah lengser sebagai Gubernur BI, Soetikno sempat menjadi Menteri Keuangan selama dua tahun.
4. Soemarno (1960–1963)
Soemarno pernah menjadi Menteri Koordinator Kompartemen Keuangan (saat ini bernama Menteri Keuangan), Menteri Koordinator Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional (saat ini bernama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional), dan Menteri Urusan Bank Sentral (saat ini ditiadakan).
Selanjutnya: 5. Teuku Jusuf Muda Dalam....
5. Teuku Jusuf Muda Dalam (1963–1966)
Jusuf Muda pernah aktif di Partai Komunis Indonesia pada 1948, kemudian keluar di tahun 1950an. Kiprahnya sebagai Menteri Urusan Bank Sentral dan Gubernur BI pun tidak begitu lancar. Jusuf Muda tersandung kasus korupsi dana revolusi lebih dari Rp 97 miliar dan divonis hukuman mati pada 1966. Namun sebelum tiba waktu eksekusi, ia lebih dulu meninggal dunia pada 1976 karena sakit tetanus.
6. Radius Prawiro (1966–1973)
Radius Prawiro terkenal sebagai seorang ekonom. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Pengawasan Pembangunan Indonesia (saat ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Koperasi (saat ini Menteri Perdagangan), serta Menteri Pemeriksa Keuangan Agung Muda (saat ini ditiadakan).
Saat pertama kali menjadi Gubernur BI, Radius Prawiro menghabiskan sisa jabatan Jusuf Muda dan kembali diangkat selama satu periode lagi.
7. Rachmat Saleh (1973–1983)
Rachmat Saleh diangkat menjadi Gubernur BI selama 10 tahun alias dua periode. Lulusan Universitas Indonesia ini sebelumnya bekerja di Bagian Ekonomi Statistik BI, Reserve Bank of India, Perwakilan BI di Amerika Serikat, hingga Sekretaris Pembantu pada Perwakilan RI di Belanda.
8. Arifin Siregar (1983–1988)
Arifin Siregar menempuh pendidikan tingginya di Belanda dan Jerman Barat. Ia pernah aktif di IMF dan Islamic Development Bank (IDB) serta menjadi Menteri Perdagangan dan Dubes RI untuk Amerika Serikat.
Selanjutnya: 9. Adrianus Mooy....
9. Adrianus Mooy (1988–1993)
Adrianus Mooy pernah menjadi Dubes RI untuk Belgia dan Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH). Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Wisconsin itu menjabat sebagai penasihat senior di UPH dan United Nations Support Facility for Indonesian Recovery (UNSFIR).
10. Sudrajad Djiwandono (1993–1998)
Sudrajad Djiwandono merupakan lulusan UGM dan sempat menjadi dosen di Universitas Sanata Dharma. Ia kemudian aktif di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sudrajad kini tengah tergabung sebagai anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra.
11. Syahril Sabirin (1993–2003)
Syahril Sabirin menjadi satu lagi lulusan UGM yang merintis karier di BI. Sebelumnya, ia telah meraih gelar Magister dan doktor di Amerika Serikat. Syahril kemudian sempat menjadi Deputi Gubernur BI, ekonom World Bank di Washington, D.C., hingga akhirnya diangkat sebagai Gubernur BI.
12. Burhanuddin Abdullah (2003–2008)
Selain menjadi Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah juga pernah memegang jabatan Gubernur IMF di Indonesia. Ia pun sempat menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era pemerintahan Presiden Abudurrachman Wahid alis Gus Dur.
13. Boediono (2008–2009)
Boediono menjabat posisi Gubernur BI selama satu tahun sebelum akhirnya terpilih menjadi Wakil Presiden RI 2009–2014. Ia juga pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Selanjutnya: 14. Miranda Goeltom....
14. Miranda Goeltom (Plt. 2009)
Miranda Goeltom menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur BI sejak Boediono lengser. Ia hanya menjabat dalam kurun waktu yang sangat singkat, yakni dua bulan.
15. Darmin Nasution (2009–2013)
Darmin Nasution menjadi Plt. Gubernur BI selama satu tahun, kemudian baru diangkat sebagai Gubernur BI pada 2010. Sejak 2005, ia berkarir di sejumlah lembaga dan kementerian. Selepas menjadi Gubernur BI, Darmin diangkat Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selama periode 2015-2019.
16. Agus Martowardojo (2013–2018)
Karier perbankan Agus Martowardojo sejak 1980-an membawa dirinya menjadi Gubernur BI. Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu sebelum menjadi Gubernur BI menjadi Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama periode 2010-2013.
17. Perry Warjiyo (2018–Sekarang)
Saat ini, posisi Gubernur BI sedang ditempati oleh Perry Warjiyo. Ia telah merintis karier di BI sebagai periset kebijakan moneter sejak 1990-an. Perry juga pernah menjadi Direktur Eksekutif IMF 2007–2009.
Masa jabatan Perry akan berakhir di Mei 2023. Namun berdasarkan UU yang berlaku, Perry masih bisa diangkat kembali menjadi Gubernur BI untuk satu periode ke depan.
SYAHDI MUHARRAM | NIA HEPPY LESTARI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.