Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan ada beberapa komoditas pangan yang terus menunjukkan tren kenaikan harga selama periode awal Ramadan ini. Komoditas tersebut, antara lain beras, minyak goreng curah, cabai, gula pasir, serta daging dan telur ayam ras.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perlu kita waspadai, di mana tercatat harga rata-rata nasional komoditas ini telah di atas harga eceran tertinggi (HET)," ucap Zulhas dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen pada Rabu, 13 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, El Nino menjadi penyebab utama sengkarut beras saat ini. Fenomena cuaca ekstrem ini membuat panen padi terlambat. Dia mencatat, produksi padi Januari-Maret 2024 lebih rendah sekitar 2,82 juta ton dibanding pada periode yang sama tahun lalu.
Walhasil, harga gabah naik menembus Rp 8.000 per kilogram. Menurut dia, kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Larangan ekspor beras yang diberlakukan India, kata Zulhas, juga memicu lonjakan harga beras di Tanah Air.
Soal kenaikan minyak goreng curah, Zulhas mengatakan hal ini berkaitan dengan menurunnya realiasi pemenuhan kebutuhan domestik atau DMO (domestic market obligation). Kementerian mencatat realisasi DMO hingga akhir 2023 baru mencapai 41,2 persen dari target pemenuhan 3.000 ton.
Selanjutnya: Untuk itu, pemerintah meminta para produsen minyak goreng....
Untuk itu, pemerintah meminta para produsen minyak goreng untuk memenuhi distribusi SMO sesuai alokasi masing-masing perusahaan, terutama selama Ramadan dan menjelang Ramadan 2024. Zulhas menegaskan, kebijakan DMO akan terus dipertahankan agar tetap sesuai HET yang ditetapkan Rp 14 ribu per liter.
Sedangkan kenaikan harga daging dan telur ayam ras, menurut dia, terjadi akibat kenaikan harga jagung pakan. Zulhas berujar defisit pasokan jagung pada awa 2024 ini sekitar 600 ribu ton.
Namun Zulhas mengklaim saat ini harga jagung pakan sudah turun, sehingga ia berharap harga telur dan daging ayam pun bisa segera melandai. Untuk meredam kenaikan harga jagung pakan, pemerintah juga bakal impor sebanyak 500 ribu ton.
Sementara kenaikan harga cabai di Tanah Air, menurut dia, disebabkan oleh penurunan produksi di sentra produksi sebagai dampak cuaca ekstrem El Nino. Tetapi, ia memprediksi harga cabai akan turun pada Lebaran 2024 hingga di bawah harga acuan.
Adapun Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan harga acuan cabai rawit merah di tingkat konsumen sebesar Rp 40 ribu-Rp 57 ribu per kilogram. Sedangkan cabai merah keriting Rp 37 ribu-Rp 55 ribu per kilogram.