Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak jenis rokok di Indonesia. Seperti Rokok Kawung, Rokok Klobot, hingga Rokok Cerutu. Selain itu ada pula rokok Klembak Menyan, yang disebut-sebut merupakan salah satu rokok asli kreasi Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas apa itu Rokok Klembak Menyan? Benarkah terbuat dari menyan atau kemenyan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mendengar nama Rokok Klembak Menyan bagi sebagian orang mungkin terdengar mistis. Apalagi ada nama menyan atau kemenyan seperti yang digunakan dukun untuk ritual. Sesuai namanya, rokok ini memang mengandung kemenyan. Selain itu, juga ada akar kelembak atau klembak (Rheum officinale L). Sebab itu, namanya kemudian disebut Rokok Klembak Menyan.
Rokok ini biasanya disebut juga dengan Rokok Lisong atau Rokok Siong. Masyarakat percaya, rokok berbahan kemenyan ini menjadi perantara komunikasi dengan makhluk gaib. Peneliti LIPI, Mohammad Sobary dalam buku Kretek Jawa Gaya Hidup Lintas Budaya yang disusun Rudy Badil membagikan pengalamannya. Budayawan itu menyebut Rokok Klembak Menyan mampu digunakan untuk berkomunikasi dengan makhluk astral.
Suatu Ketika Sobary ditugaskan melakukan penelitian di pedesaan. Terjadilah suatu kasus di mana seorang bayi terus menerus menangis. Orang tua bayi tersebut kemudian mendatangi seorang dukun. Usai mendengar cerita, si dukun kemudian membuat Rokok Klembak Menyan. Sejumput tembakau, klembak, dan kemenyan diletakkan di kertas rokok dan dilinting, kemudian dirokoknya.
Setelah si dukun menghisap rokok dan diam beberapa saat, dia mengatakan bayi tersebut diganggu makhluk halus. Namun, kata dukun, semuanya sudah baik-baik saja. Sebab dirinya sudah berkomunikasi dengan makhluk halus tersebut. Dukun itu mengatakan si makhluk halus telah disuruh pergi ke sarangnya, di pohon randu dekat kuburan. Sebelum pulang, dukun meminta orang tua bayi untuk membuat sesajen keesokannya.
“Nah, ojo lali, sesuk gawekno jenang abang jenang putih, selinting rokok, dan segelas kopi pahit,” kata dukun, sebagaimana ditulis ulang Sobary.
Kemunculan rokok Klembak Menyan diketahui telah ada sejak prakemerdekaan. Rokok jenis ini telah biasa dikonsumsi di kalangan masyarakat Banyumas, Jawa Tengah pada awal 1900-an. Rokok Klembak Menyan mulai dikomersialkan pada 1925 dengan berdirinya perusahaan produksi pertama di kota Gombong. Sejak saat itu muncul perusahaan-perusahaan lainnya dan terus mengalami perkembangan.
Cukai Rokok
Pada 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menetapkan tarif baru cukai rokok untuk jenis Klembak Menyan. Hal tersebut masuk dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Permenkeu Nomor 192 Tahun 2022 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.
“Kepala Kantor menetapkan kembali tarif cukai hasil tembakau berupa KLM (Klobot Menyan) dan mulai berlaku pada 4 Juli 2022,” tulis beleid tersebut seperti dikutip, Kamis, 7 Juli 2022
Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Aturan tersebut menjelaskan penetapan kembali dilakukan dengan memperhatikan tarif cukai yang masih berlaku untuk Jems Hasil Tembakau, golongan Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau, dan batasan Harga Jual Eceran minimum, yang telah ditetapkan berdasarkan PMK 192 Tahun 2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.
Belakangan nasib produksi rokok di Indonesia menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, produk tembakau disetarakan dengan narkotika dalam Rancangan Undang-undang atau RUU Kesehatan. Penjabaran mengenai beleid ini tertuang dalam Pasal 154 ayat 3. Disebutkan bahwa zat adiktif dapat berupa narkotika, psikotropika, minuman beralkohol, hasil tembakau, dan hasil pengolahan zat adiktif lainnya.
Beleid ini disebut berpotensi mematikan industri berbahan baku tembakau itu. Banyak pihak memprotes dan menolak RUU tersebut. “Tembakau bukan narkotika. Berarti ada penyelundupan pasal yang akan mematikan industri tembakau sebagai salah satu sumber penerimaan negara terbesar,” ujar Anggota Komisi IV DPR Firman Firman Soebagyo, pada Selasa, 9 Mei 2023.
TIM TEMPO
Pilihan editor: Serba-serbi Tembakau: Sejarah Rokok Kretek Awalnya Dibuat untuk Obat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.