Ada konsorsium bank siap membiayai pembangunan hotel-hotel bintang tiga, melalui kerja sama dengan Choise Hotels. KALI ini hotel berbintang tiga dilirik bank. Konsorsium 12 lembaga keuangan swasta Rabu pekan lalu sepakat bekerja sama mendukung investasi di bidang ini. Ini pilihan yang cukup berani karena sebegitu jauh prospeknya tidak jelas benar. Setidaknya, belum ada studi kelayakan tentang sektor itu. Konsorsium itu melibatkan 10 bank- yakni Sampoerna International, Panin, Subentra, Asia Pacific, Sejahtera Bank Umum, Pinaesaan, Rajawali, Pacific, Bank Umum Tugu, dan Nusa Bank- dan dua lembaga keuangan bukan bank (Uppindo dan PDFCI). Dalam peluncuran kerja sama itu, Direktur Utama Bank Sampoerna, John Rachman, menyatakan keyakinannya bahwa sektor perhotelan sekarang merupakan ladang investasi yang cukup potensial untuk menghasilkan devisa dan membuka lapangan kerja. Namun, di pihak lain, banyak faktor yang merintangi pembangunan hotel bintang tiga, apalagi hotel sejenis dengan fasilitas yang memadai. Selain kalah pamor dengan hotel-hotel bintang lima, juga karena terbentur pada studi kelayakannya. "Tak jarang pihak bank berkonsultasi dengan ahli di luar negeri, misalnya ke Hong Kong," tuturnya. Dalam prakteknya nanti, konsorsium akan bekerja sama dengan Choise Hotels International, jaringan 2.600 hotel di mancanegara. "Konsorsium akan memprioritaskan investor yang menggunakan sistim Choise Hotels," ujar John Rachman. Pada tahap awal, konsorsium menyediakan dana Rp 60 milyar. Bantuan ini bisa dalam bentuk kredit atau penyertaan modal (equity). Choise Hotels membantu segi manajemen, melatih tenaga kerja, dan menyediakan sarana pemasarannya. Kabarnya, 10 investor hotel di Jakarta, Jawa Barat, dan Bali sudah melayangkan minatnya. Siapa tahu, dukungan mitra Amerika itu akan menaikkan pamor hotelhotel bintang tiga di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini