Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Semikonduktor, anak astra

Pabrik semikonduktor milik astra microtronics technology dibangun di pulau batam untuk diekspor. seluruh kendali manajemen proyek ini dipegang as- tra graphia.

15 Juni 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pabrik semikonduktor dibangun Astra Graphia di Batam untuk ekspor. Trauma kejatuhan Fairchild tetap membayangi. INDUSTRI semikonduktor, setelah jatuh lima tahun silam, kini bangkit lagi. Sebuah pabrik komponen komputer milik Astra Microtronics Technology (AMT) dibangun di Pulau Batam dengan investasi US$ 72 juta atau Rp 140,4 milyar. AMT adalah perusahaan patungan dengan saham mayoritas di tangan dua anak perusahaan Astra Group, PT Astra Graphia (25%) dan PT Suryaraya Serasi (30%). Sisanya, 10% dipegang PT Arman Investment Pte. dan dua mitra usaha dari Singapura: Perceptive Investment (10%) dan Forlidas Investment PTE (25%). Yang menarik, seluruh kendali manajemen proyek PMA itu dipegang Astra Graphia (AG), yang selama ini dikenal sebagai agen t- unggal komputer merek Gold Star. Pabrik barang canggih ini memakan lahan seluas empat hektare di kawasan industri Batamindo (milik Salim Group). Secara bertahap, pembangunan pabrik itu akan rampung dalam lima tahun dengan total kapasitas produksi 545,36 juta IC (integrated circuit) setahun, pada tahun 1995. AMT mulai dibangun Juni tahun silam, dan Agustus nanti mulai menghasilkan semikonduktor untuk ekspor. Modal yang dibutuhkan produksi perdana sekitar 13,19 juta IC ini US$ 24 juta. Dana didapat dari para pemegang saham (US$ 14 juta), dan selebihnya, US$ 10 juta, dari pinjaman bank. "Investasi kami dalam proyek AMT ini seluruhnya murni dari laba perusahaan," ujar Inget Sembiring, Direktur Utama AMT. Tampaknya, Inget, yang juga Dirut AG, mau mengatakan bahwa tak sepeser pun hasil go public AG ditanam di Batam. Ia menunjuk investasi Rp 3 milyar untuk pembangunan tahap awal disisihkan dari keuntungan AG tahun lalu yang Rp 10 milyar. Untuk menyelesaikan tahapan pembangunan pabrik itu, modal yang ditanam pun tentunya akan kian bertambah. Misalnya saja untuk tahun 1992, AMT akan menyedot modal US$ 37,2 juta dan sedikitnya AG harus menyiapkan Rp 15 milyar. Bagaimana kiat AG mencari dana? Salah satunya adalah pinjaman bank. Senin pekan ini, misalnya, AG mendapat suntikan kredit US$ 55 juta, dengan bunga 1,125% di atas SIBOR (suku bunga pinjaman antarbank di Singapura), dari konsorsium belasan bank di Singapura yang dikoordinasikan The Fuji Bank Singapura. Pinjaman itu tentu saja tak seluruhnya dipakai untuk bisnis AG, termasuk AMT. Sebagian, menurut Handri Goenawan, Manajer Keuangan AG, akan digunakan untuk menutup pinjamannya kepada Standard Chartered Bank US$ 26 juta yang jatuh tempo April lalu. Sebagian lagi, sekitar US$ 13 juta, dipakai untuk modal kerja. Agaknya, kebangkitan industri semikonduktor sekarang ini bak gayung bersambut dengan booming permintaan pasar. Apalagi, IC yang dibuat AMT di Batam itu seluruhnya merupakan barang pesanan Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa pabrik komputer di Asia. Ekspor ke Amerika, misalnya, untuk memenuhi kebutuhan pusat industri komputer di Silicon Valley di West Coast, California. Harga tiap IC rata-rata US$ 1-10 dan AMT mendapat bagian US$ 0,60-0,80. Di atas kertas, AMT pasti untung karena ongkos produksi per unit IC hanya US$ 0,24. Namun, Inget masih saja ingat peristiwa nahas yang melanda pabrik semikonduktor PT Fairchild lima tahun lalu. PMA dari Amerika itu gulung tikar karena permintaan di pasaran nyaris nol. Moebanoe Moera (Jakarta) dan Iwan Qodar (Batam)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus