Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menhub: Penurunan Jumlah Pemudik 2025 Bukan Tanda Ekonomi Melemah

Kementerian Perhubungan akan tetap mencermati seluruh indikator pendukung sebelum menarik kesimpulan terkait penyebab menurunnya angka pemudik Lebaran

13 April 2025 | 07.14 WIB

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi (tengah) memantau pergerakan arus balik dari Gerbang Tol Banyumanik dan Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu, 5April 2025. Dok. Kemenhub
Perbesar
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi (tengah) memantau pergerakan arus balik dari Gerbang Tol Banyumanik dan Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu, 5April 2025. Dok. Kemenhub

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan penurunan jumlah pemudik Lebaran Idul Fitri 2025 sebesar 4,6 persen tidak serta-merta mencerminkan tanda pelemahan ekonomi masyarakat secara nasional. "Kalau saya ingin menyampaikan, mohon maaf kalau saya sedikit agak berbeda bahwa karena kami melihat penurunannya hanya sebesar 4,6 persen, saya rasa akan terlalu too early, to jump conclusion bahwa itu adalah indikasi ke ekonomi melemah," kata Menhub ditemui seusai Halal Bihalal dan Evaluasi Angkutan Lebaran 2025 bersama awak media di Jakarta, Sabtu, 13 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Dudy, penurunan jumlah pemudik yang hanya menyentuh angka satu digit tersebut tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar menyimpulkan daya beli masyarakat menurun signifikan. "Saya rasa angkanya masih single digit, jadi saya tidak ingin berkesimpulan, karena angkanya penurunannya hanya 4,6 persen," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan, masih diperlukan kajian lebih mendalam guna mengetahui apakah penurunan tersebut benar karena faktor ekonomi atau hanya disebabkan oleh preferensi masyarakat merayakan Lebaran di kota domisili. "Kami belum melihat apakah memang itu indikasinya (penurunan daya beli masyarakat) atau memang masyarakat hanya ingin berlebaran di Jakarta saja," ucapnya.

Kementerian Perhubungan akan tetap mencermati seluruh indikator pendukung sebelum menarik kesimpulan terkait penyebab menurunnya angka pemudik Lebaran tahun ini. "Masih banyak hal yang harus kami gali lagi sehingga saya mengatakan bahwa too early(terlalu awal) untuk menyimpulkan bahwa penurunan itu karena masalah ekonomi karena memang angkanya hanya sekitar 4,6 persen," ucapnya.

Diketahui, Kementerian Perhubungan mencatat, realisasi jumlah orang yang melakukan perjalanan dalam dan antarprovinsi se-Indonesia pada masa Lebaran 2025 mencapai sekitar 154,6 juta orang, turun 4,69 persen dibandingkan dengan realisasi 2024 yang sebanyak 162,2 juta orang.

Menhub saat konferensi pers Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi penyebab penurunan realisasi jumlah pemudik tahun ini.

Dudy meyakini bahwa penurunan yang tidak signifikan tersebut tidak terkait dengan penurunan daya beli. “Saya harapkan mungkin itu adalah pilihan-pilihan masyarakat yang mungkin ingin berlebaran di tempat masing-masing seperti di Jakarta. Tapi saya rasa dengan hanya penurunan 4,69 persen itu bukan sebuah angka yang signifikan apabila dibandingkan tahun kemarin,” kata Dudy.

Meski begitu, jika dibandingkan hasil survei atau proyeksi, realisasi jumlah orang yang bepergian pada periode Lebaran 2025 lebih tinggi 5,6 persen. Sebelumnya, Kemenhub memperkirakan sebanyak 146,67 juta orang akan melakukan perjalanan pada Lebaran 2025.

Adapun jumlah total pergerakan masyarakat yang terjadi secara nasional pada angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret 2025 sampai dengan 11 April 2025 adalah sekitar 358.211.415 pergerakan. Data ini merujuk pada mobile positioning data (MPD) operator seluler.



close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus