Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Mentan Hibahkan Alat Pertanian Senilai Rp 3 Miliar untuk Satu Kelompok Brigade Pangan

Tiap mahasiswa yang ikut brigade pangan akan mendapatkan hibah senilai Rp 200 juta untuk membantunya mengelola lahan pertanian sekitar 13 hektar

21 November 2024 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjadi menteri Kabinet Merah Putih terkaya ketiga. Menurut LHKPN terakhirnya per 31 Maret 2024, Andi Amran diketahui memiliki total harta lebih dari Rp1,1 triliun. Dari LHKPN tersebut diketahui bahwa ia memiliki utang sebesar Rp237 miliar lebih. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan memberikan hibah alat dan mesin pertanian kepada mahasiswa yang ikut dalam program brigade pangan senilai total Rp 3 miliar. Hibah ini dilakukan untuk mendukung cita-cita swasembada pangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Alat mesin yang aku berikan, satu brigade nilainya 3 miliar, itu hibah,” ucap Amran di kantornya, Rabu, 20 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Amran, tiap-tiap brigade, nantinya akan berisi 15 orang mahasiswa. Tiap satu kelompok brigade akan mengelola lahan seluas 200 hektar. Sehingga, perkiraannya tiap mahasiswa akan mendapatkan hibah senilai Rp 200 juta untuk membantunya mengelola lahan pertanian sekitar 13 hektar. “Kalau kita hitung-hitungan, satu brigade, itu katakanlah 3 miliar, bagi 15 itu 200 juta. Itu hibah untuk kalian dan ada lahan luas (untuk diolah),” kata Amran.

Namun, Amran meminta para mahasiswa tetap menyisihkan pendapatan dari hasil mengelola lahan. Amran mengatakan, dalam lima tahun, tiap bulannya, para mahasiswa harus menyisihkan 20 persen pendapatan mereka. Setelah terkumpul, uang tersebut harus digunakan untuk membeli traktor. “Seluruh pendapatan harus ada disimpan, 20 persen dari penghasilan, untuk beli traktor setelah 5 tahun,” ujarnya.

Amran menjanjikan pendapatan sekitar Rp 10-20 juta per bulannya bagi para mahasiswa. Pendapatan tersebut, jelas Amran, sifatnya bukan sebagai gaji atau upah bulanan. Namun berasal dari bagi hasil setelah penjualan hasil pertanian. “Pendapatannya minimal sepuluh juta per bulan. (Tetapi) nantikan bukan per bulan terimanya, kayak pengusaha. Benar enggak? Selesai panen, bagi 70-30, 70 kepada (mahasiswa) yang pengelola, yang punya tanah 30 persen,” ujar Amran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus