Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, produksi susu segar dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 20 persen dari kebutuhan nasional, dengan defisit mencapai 4,9 juta ton. Program makan bergizi gratis menambah defisit kebutuhan susu segar sebesar 3,6 juta ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan tambahan kebutuhan dari program makan bergizi gratis, kekurangan produksi menjadi 8,5 juta ton untuk susu segar,” ucap Amran Sulaiman dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Ahad, 16 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah akan mendatangkan 200 ribu ekor sapi perah dan 200 ribu ekor pendaging. Salah satu investor yang akan mendukung importasi sapi hidup itu adalah TH Group dari Vietnam. Madam Thai Huong, Chairman dari TH Group, menemui Amran Sulaiman di Jakarta, Kamis lalu.
"Indonesia harus bisa meningkatkan kapasitas produksi susu dan daging sapi," ujar pendiri grup bisnis Tiran Group itu.
Kepada TH Group, Amran Sulaiman menyatakan pemerintah siap memberikan berbagai insentif kebijakan, dari pembebasan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, hingga skema pendanaan dengan bunga kompetitif serta asuransi usaha peternakan.
Pemerintah, ujar Amran Sulaiman, telah menyiapkan tiga lokasi untuk investasi peternakan susu skala besar bagi TH Group, yaitu Wajo-Sidrap, Sulawesi Selatan; Barito Utara-Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dan Poso (Lembah Napu), Sulawesi Tengah.
Tak hanya penyediaan lahan, Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah memastikan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air bersih, serta layanan kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di kawasan peternakan.
“Keberhasilan investasi industri susu tidak hanya bergantung pada lahan, tetapi juga infrastruktur yang memadai,” ujar Mentan.
Penjajakan kerja sama antara Kementan dan TH Group telah terjalin sejak masa pemerintahan Joko Widodo. Dalam siaran pers pada 24 September 2024, Kementan mengungkap TH Group berencana mendatangkan 250 ribu ekor sapi perah. Dari jumlah sapi itu, produksi susu diproyeksi mencapai 1,8 juta liter per tahun.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moch. Arief Cahyono mengatakan pembangunan industri susu sapi perah di Poso diperkirakan menggenjot produksi susu nasional hingga 1,8 juta ton. Ia menyebut target ini dapat dicapai dalam tiga hingga lima tahun.
Dengan begitu, Arief mengatakan, produksi ini dapat memenuhi sekitar setengah dari kebutuhan nasional yang saat ini masih bergantung pada impor, yakni sebesar 3,7 juta ton per tahun. “Kerja sama ini difokuskan pada peningkatan kapasitas produksi dalam negeri guna mencapai kemandirian pangan,” ucapnya kepada Tempo, Ahad, 27 Oktober 2024.
Pilihan Editor: 4 Kementerian Sudah Tetapkan Angka Pemotongan Anggaran 2025