Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Blackberry Gemini milik Risa Sri Hemafianti bertambah fungsi. Tidak hanya dipakai menelepon dan bercakap-cakap melalui BlackBerry Messenger, telepon pintarnya kini bisa dipakai untuk menarik uang di anjungan tunai mandiri (ATM). Tanpa perlu punya kartu ATM, anggota staf keuangan sebuah toko baju di Bandung ini juga bisa melakukan berbagai transaksi perbankan lain. Itu karena nomor ponselnya juga sekaligus menjadi rekening bank.
Layanan ini merupakan realisasi dari program branchless banking alias bank tanpa cabang yang digagas Bank Indonesia. Tujuannya memperluas akses masyarakat terhadap perbankan dengan melibatkan perusahaan telekomunikasi. Uji cobanya berlangsung mulai Mei hingga November ini dan namanya diganti menjadi mobile payment service. Selain diikuti CIMB Niaga, program ini diikuti Bank Mandiri, BRI, Bank BTPN, dan Bank Sinar Harapan Bali.
Namun, di antara lima bank itu, Bank CIMB Niaga yang paling gencar mempromosikan layanannya, Rekening Ponsel. Bank milik Khazanah Nasional Berhad Malaysia ini sampai melakukan aksi jemput bola, antara lain datang langsung ke kantor Risa. Hanya berbekal nomor ponsel, Risa sudah memiliki Rekening Ponsel. "Apalagi mereka sambil bagi-bagi es krim dan bonus saldo Rp 10 ribu," katanya.
Diluncurkan Maret lalu, layanan ini memungkinkan seseorang melakukan transaksi perbankan hanya bermodalkan nomor ponsel. Budiman Poedjirahardjo, Head of Branch and Branchless Banking CIMB Niaga, mengatakan sejumlah transaksi perbankan bisa dilakukan dengan layanan ini. "Dari transfer, tarik tunai, sampai isi pulsa," ujarnya. Per Oktober lalu, CIMB sudah menggaet 200 ribu nomor Rekening Ponsel.
Mencoba layanan ini, Tempo mendatangi salah satu cabang CIMB Niaga Syariah di Pondok Indah. Untuk pendaftaran cukup dengan menyerahkan kartu tanda penduduk, lalu mengisi formulir sederhana berisi nama lengkap dan alamat, termasuk nomor ponsel. Setelah membuat personal identification number (PIN) sebanyak enam digit, nomor ponsel kita sudah menjadi Rekening Ponsel.
Sama-sama berbasis telepon seluler, Bank Mandiri mengenalkan Mandiri e-cash pada Oktober lalu. Layanan ini pun memberi cara yang mudah, hanya dengan mengetik *141*6# di ponsel. Setelah menulis nama, kata kunci, dan PIN, kita sudah menjadi nasabah Mandiri e-cash. Agar nomor ponsel bisa untuk transaksi, kita masih harus mengisi saldo di ATM Mandiri. Sama seperti Rekening Ponsel, saldo maksimal Mandiri e-cash hanya bisa diisi Rp 5 juta.
Sayangnya, saat ini Mandiri e-cash hanya untuk nasabah Bank Mandiri. "Kami masih soft launch, jadi yang bukan nasabah belum bisa," kata Eril Firmansyah, Assistant Vice President Electronic Banking Group Mandiri. Selain itu, layanan ini baru untuk pelanggan Telkomsel, Indosat, dan XL.
BRI juga tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan T-Bank. Sejak diuji coba Juni lalu, layanan ini sudah menggaet 7.000 nasabah. Namun layanan ini baru diterapkan di Kebumen, Jawa Tengah, dan Banyuwangi, Jawa Timur. Sekretaris Korporat BRI Muhammad Ali mengatakan, nanti bila layanan ini sudah diterapkan di seluruh Indonesia, BRI menargetkan 2 juta rekening baru lewat T-Bank, menambah nasabah yang saat ini berjumlah 45 juta rekening.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan industri telekomunikasi, yang penetrasi pasarnya sudah mencapai 270 juta pelanggan, memang sangat strategis untuk memperluas layanan perbankan. Dia menambahkan, transaksi melalui ponsel juga aman karena setiap rekening dan transaksi selalu disertai PIN dan password.
Iqbal Muhtarom
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo