Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menyoal Bintang Simbol Harmonis

ANTV mengubah tampilan logo dan materi siaran. Ada penilaian dominasi STAR TV tak sepadan.

8 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IKLAN satu halaman di beberapa surat kabar nasional selama dua pekan terakhir itu sungguh menyita pemandangan. Dibingkai merah menyala, isinya memajang wajah baru ANTV, stasiun televisi milik keluarga Bakrie. Ada enam program baru yang dipromosikan: OM Farhan, Espresso, Super Deal 2 Milyar, Tawasutra, Arisan!, dan i-Sinema.

Stasiun komersial yang on sejak 1993 itu memang sedang memproklamasikan perubahan besar dari sisi tampilan dan isi siarannya. Sejak awal bulan ini materi acaranya berubah total: 90 persen program baru. Ada kuis dengan hadiah Rp 2 miliar, sketsa komedi, talk show, dan drama televisi. Program berita ditayangkan empat kali dalam sehari.

Logonya pun berubah. Ada lambang bintang berwarna putih dibingkai kotak merah yang melekat di bagian depan logo- asli ANTV. Logo baru itu secara kasat-mata jadi sebuah penegasan kembali atas kehadiran STAR TV. Raksasa- televisi milik Rupert Murdoch itu telah membeli 20 persen saham ANTV sejak Oktober tahun lalu.

Aksi korporasi STAR TV itu memberikan napas baru buat ANTV. Pada-hal, tiga tahun sebelumnya, stasiun televisi itu semaput terlilit utang Rp 1,2 triliun. Kala itu banyak yang meramal, hidup ANTV tak lama lagi. Garis nasib berubah ketika putra sulung Aburizal- Bakrie, Anindya Bakrie, memegang kendali perusahaan penyiaran itu.

Agenda utama Anindya adalah restrukturisasi utang. Setelah proses negosiasi yang alot, sekitar 300 institusi kreditor ANTV sepakat mengalihkan piutangnya jadi penyertaan saham. Lolos- dari jerat utang, Anindya mencari modal kerja.

Tadinya dengan cara menjual saham ke publik. Rencana itu urung, malah ANTV sukses menggandeng STAR TV. Aliansi itu kini diwujudkan dalam bentuk -perubahan logo, tampilan, dan isi -siaran.

Selain suntikan modal, teknologi-, dan transfer pengetahuan, STAR TV juga memasok program acara yang diproduksi-nya. Ada film-film papan atas keluaran Hollywood melalui saluran STAR Mo-vies, dan tayangan olahraga mancanega-ra melalui STAR Sports. ”Kami meng-ambil program STAR TV agar bisa ber-kompetisi dengan yang lain,” kata juru bicara ANTV, Zoraya Perucha.

Upaya ini diyakini mampu mendongkrak pangsa pasar ANTV dari 4,5 persen jadi 9,5 persen pada tahun ini. Manajemen juga menargetkan mampu menduduki posisi keempat dari 10 stasiun komersial berskala nasional.

Anggota Komisi Penyiaran Indonesia- (KPI), Bimo Nugroho, yakin target itu tercapai. Dengan suntikan modal dan program acara dari STAR TV, tak mustahil ANTV bisa menyodok peringkat tiga besar stasiun televisi di Indonesia-. Otomatis stasiun ini bisa jadi salah satu tam-bang uang masa depan keluarga Ba-krie.

Tapi, anggota Komisi Informasi DPR, Dedy Djamaluddin Malik, mengatakan pe-nyertaan 20 persen saham STAR TV tak sepadan dengan peranannya yang begitu dominan di ANTV. ”Publik tentu bertanya, mengapa logo STAR TV bisa ikut menempel di sana,” katanya.

Zoraya menjawab, bintang yang jadi tambahan logo ANTV adalah simbolisasi- hubungan harmonis di antara dua pihak. Simbol itu diharapkan mampu menjadikan ANTV salah satu bintang media penyiaran kelas dunia.

Tapi, Dedy tetap meminta KPI menye-lidiki seberapa besar kontribusi asing di ANTV. Bila lebih dari 20 persen, tentu itu melanggar undang-undang tentang penyiaran. Bimo mengatakan, KPI sudah pernah mengecek perihal penyerta-an saham STAR TV tersebut. ”Secara langsung memang 20 persen,” katanya.

Tapi masuknya raksasa media dunia itu ke ANTV tentu saja tidak sebatas penyertaan saham atawa modal. ”Mereka juga membawa jaringan bisnis, distribusi, dan program yang diproduksinya,” kata Bimo. Itulah yang kini jadi sebab perubahan besar-besaran rupa ANTV. ”Orang Indonesia memang selalu curiga saja,” kata Zoraya.

Yura Syahrul

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus