Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT. Merdeka Copper Gold Tbk. mengecam perusakan fasilitas Proyek Emas Pani atau Pani Gold Project (PGP) dan sejumlah fasilitas publik di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo pada Kamis, 21 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merdeka adalah perusahaan induk dari PT. Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan PT. Gorontalo Sejahtera Mining (GSM). Kedua anak perusahaan itu merupakan pengelola Proyek Emas Pani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sangat menyayangkan terjadinya insiden ini dan mengecam tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum massa pendemo yang tidak bertanggung jawab," kata Presiden Direktur PT PETS dan PT GSM Boyke Poerbaya Abidin dalam keterangan resminya yang diterima Tempo pada Jumat, 22 September 2023.
Boyke menuturkan perusakan itu mengakibatkan kerusakan pada aset dan fasilitas di areal pioneer camp PGP hingga fasilitas publik, seperti kantor Bupati Pohuwato dan DPRD Pohuwato.
Dia menjelaskan, perusakan yang terjadi di PGP diawali dengan unjuk rasa oleh Forum Persatuan Ahli Waris Penambang Pohuwato. Menurut Boyke, forum itu melakukan kegiatan penambangan tanpa izin alias PETI di area operasi PGP.
Mereka melakukan unjuk rasa agar bisa terus melakukan kegiatan, yang tidak saja berbahaya bagi mereka sendiri tetapi juga menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat Marisa, Pohuwato.
"Sejak Desember 2022, Manajemen PGP telah melakukan musyawarah dengan kelompok PETI difasilitasi oleh Satgas yang terdiri dari Forkopimda Pohuwato, Asosiasi Penambang Republik Indonesia (APRI), Aliansi Penambang, KUD Dharma Tani serta perwakilan PGP," ujar pria yang juga menjabat sebagai Chief of External Affairs Merdeka itu.
Musyawarah itu untuk menghimbau kelompok PETI agar meninggalkan kegiatan penambangan di wilayah PGP. Sampai hari ini, lanjut dia, PGP telah memberikan tali asih dan pilihan program alih profesi yang telah diterima oleh lebih dari 2.200 penambang.
"Kami menghimbau kepada semua pihak, untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. Kami percaya bahwa setiap penyampaian aspirasi dapat dilakukan dengan cara yang damai dan kekeluargaan," beber Boyke.
Dia menuturkan, pihaknya berkomitmen menjaga situasi yang kondusif dan aman bagi seluruh karyawan PGP dan masyarakat Marisa, serta bekerjasama dengan para pihak berwenang dan mengupayakan solusi terbaik.