Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RETAIL
Pasar Senen Segera Direvitalisasi
Setelah Pasar Senen terbakar hebat pada Jumat dua pekan lalu, PD Pasar Pasar Jaya memastikan segera melakukan revitalisasi. Menurut Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis, pihaknya akan menggandeng PT Pembangunan Jaya untuk peremajaan bangunan di Blok III dan IV Pasar Senen.
Sebelumnya, Pembangunan Jaya membenahi Blok I, II, IV, dan V. Dia mengatakan pedagang tidak perlu khawatir harga sewa kios menjadi mahal. Pengelola Blok III dan IV sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab PD Pasar Jaya. "Bukan oleh developer," katanya Senin pekan lalu.
Sebanyak 2.000 kios ludes terbakar di Blok III Proyek Senen. Kebakaran ini membuat renovasi pasar yang sudah berusia 40 tahun itu dipercepat, dari rencana semula pada akhir Juli. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran Rp 1 triliun untuk kegiatan tersebut.
Gubernur Jakarta Joko Widodo berjanji memberi kebijakan yang bisa membantu pedagang. Dia berencana menghapus biaya pengelolaan pasar. l
PERBANKAN
BRI Beli Satelit
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk segera memiliki satelit sendiri. Satelit itu akan digunakan untuk menunjang kegiatan operasional. Bank dengan jaringan kantor cabang terluas di Indonesia ini telah meneken nota kerja sama dengan Space System/Loral (Amerika Serikat) dan Arianespace (Prancis), Senin pekan lalu. Kedua perusahaan itu bertanggung jawab atas pembuatan dan peluncuran satelit yang mulai beroperasi pada 2016.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan keberadaan satelit yang diberi nama BRIsat ini dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional perbankan yang mencakup 9.000 jaringan kantor, 100 ribu jaringan e-channel, dan 19 ribu jaringan anjungan tunai mandiri. "Keberadaan satelit ini akan meningkatkan kualitas layanan," katanya.
Satelit seharga US$ 250 juta (sekitar Rp 2,8 triliun) ini nantinya akan mempunyai umur operasional 15 tahun dengan 45 transponder. Selama ini BRI menggunakan 23 transponder dari 9 penyelenggara jasa satelit dengan nilai sewa Rp 500 miliar setiap tahun. Walhasil, dengan satelit sendiri, BRI mampu menghemat Rp 233-333 miliar setiap tahun.
Sofyan mengatakan pengelolaan satelit ini dilakukan Divisi Teknologi Informasi BRI. Untuk keperluan operasional perbankan, akan dipakai 23 transponder. Sisanya, 4 transponder, diberikan ke pemerintah untuk keperluan sensus data kependudukan dan pertanian.
OTOMOTIF
Laba Astra Tertekan Perang Diskon
Kinerja PT Astra International Tbk pada kuartal pertama 2014 sedikit tertekan akibat ketatnya persaingan bisnis otomotif nasional. Direktur Astra Sudirman Maman Rusdi mengatakan ketatnya pasar memicu perusahaan otomotif menebar potongan harga. "Akibatnya, laba Astra dari divisi otomotif turun," katanya Selasa pekan lalu.
Laba bersih divisi otomotif Astra turun 5 persen menjadi Rp 2 triliun. Meski begitu, secara keseluruhan Grup Astra berhasil membukukan laba bersih Rp 4,7 triliun, naik 10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,3 triliun.
Menurut Sudirman, diskon besar disebar karena angka penawaran dan permintaan kendaraan bermotor tidak sebanding. "Situasi ini karena belum normalnya supply dan demand," katanya. "Pada kuartal kedua sampai akhir tahun saya kira perang diskon masih berlanjut."
Total penjualan mobil nasional pada kuartal pertama 2014 naik 11 persen menjadi 329 ribu unit. Dari angka itu, volume penjualan mobil Astra naik 12 persen menjadi 173 ribu unit dan pangsa pasarnya naik menjadi 53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 52 persen.
PERTANIAN
Pemerintah Antisipasi El Nino
Pemerintah menyiapkan Rp 2 triliun untuk mengantisipasi terjadinya musim kemarau ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika meramalkan kemungkinan terjadinya El Nino skala rendah pada Mei-September.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan anggaran itu antara lain digunakan untuk kegiatan pengadaan air jika El Nino benar-benar terjadi. Upaya ini diperlukan untuk optimalisasi penggunaan air tanah atau air sungai buat mengantisipasi terjadinya kekeringan. "Intinya ada anggaran yang jelas setiap tahun untuk antisipasi iklim ekstrem semacam ini," ujarnya Selasa pekan lalu.
Pemerintah juga akan melakukan penghitungan ulang produksi pangan tahun ini, terutama untuk padi dan kedelai. Produksi padi akan direvisi dari 76,57 juta ton menjadi 73 juta ton. Adapun untuk kedelai, produksi yang awalnya dipatok 1,5 juta ton diturunkan menjadi 1,2 juta ton.
TRANSPORTASI LEBARAN
KAI Siapkan Kereta Tambahan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiapkan kereta tambahan untuk angkutan mudik Lebaran tahun ini. Juru bicara PT KAI, Sugeng Priyono, menjelaskan, kereta tambahan tersebut akan melayani total 28 trayek, terdiri atas 14 trayek kereta komersial dan 14 trayek kereta nonkomersial. "Kereta nonkomersial adalah yang disubsidi pemerintah dan kereta komersial seperti kelas eksekutif atau bisnis," katanya Senin pekan lalu.
Khusus untuk wilayah Jawa, KAI menyiapkan 265 rangkaian KA reguler serta tambahan 22 kereta komersial dan 18 kereta ekonomi. Ketersediaan tempat duduk sebanyak 179.192 buah.
Juru bicara PT KAI Daerah Operasional I Jakarta, Agus Komarudin, mengatakan tiket kereta api reguler untuk keberangkatan pada H-1 Lebaran tujuan Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur telah habis terjual.
AKUISISI
Pfizer Incar Perusahaan Farmasi Inggris
Produsen obat asal Amerika Serikat, Pfizer Inc, tengah mendekati perusahaan obat asal Inggris, AstraZeneca, untuk melihat peluang akuisisi senilai US$ 100 miliar. Senin pekan lalu, Pfizer menyatakan pihaknya mengajukan angka 58,8 miliar pound sterling (US$ 98,9 miliar) atau sekitar 47 pound sterling per saham pada Januari lalu. Pada Sabtu dua pekan lalu, Pfizer kembali menghubungi pesaingnya itu untuk membahas lebih lanjut tawaran akuisisi tersebut.
Rencana Pfizer itu disambut baik oleh investor di kedua perusahaan. Reuters memberitakan harga saham AstraZeneca naik 11,7 persen menjadi US$ 76,69 di Bursa Saham New York saat berita terkait dirilis sejumlah media. Adapun hargasaham Pfizer naik 3,8 persen menjadi US$ 31,92.
EMITEN
Express Siapkan Rp 1,5 Triliun
Pengelola taksi Express, PT Express Transindo Utama Tbk, menganggarkan dana Rp 1,5 triliun untuk keperluan ekspansi sepanjang 2014 dan 2015. Direktur Keuangan Express Transindo David Santoso mengatakan dana tersebut dipakai untuk menambah armada. "Tahun ini kami membeli 2.000 mobil baru," katanya pekan lalu.
Unit usaha Grup Rajawali itu menganggarkan Rp 700 miliar untuk pembelian mobil baru tahun ini. Rencananya 60-70 persen taksi baru akan ditempatkan di wilayah Jabodetabek dan sisanya dikirim ke luar Jawa. Ekspansi itu dilakukan untuk menopang target peningkatan laba 20 persen.
Sumber pendanaan untuk ekspansi berasal dari utang 70 persen dan kas internal 30 persen. Untuk utang, "Ada dua opsi buat sumber pendanaan, yakni dari bank dan penerbitan surat utang," kata David.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo