Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TELEKOMUNIKASI
Sepertiga Kapasitas Satelit 3S Disewakan
SETELAH sukses mengorbitkan satelit Telkom 3S dari Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk berencana menyewakan sepertiga kapasitas transponder satelit. "Sudah ada beberapa pihak yang mau menyewa," kata Vice President Public Relations PT Telkom Arif Wibowo di Kourou, Selasa pekan lalu.
Arif menyebutkan sejumlah lembaga pemerintah, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, berminat menggunakan satelit itu.
Berbobot 3,5 ton, Telkom 3S akan mengorbit 36 ribu kilometerdi atas Pulau Kalimantan. Telkom 3S dibuat oleh PT Thales Alenia Space pada 2014 dan diluncurkan oleh Ariane Space. Keduanya adalah perusahaan asal Prancis. Satelit ini merupakan pengganti satelit Telkom 3 buatan Rusia yang gagal meng¡©orbit pada 2011.
PERHUBUNGAN
Pembebasan Lahan Kereta Cepat Tersendat
PELAKSANA megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung kesulitan mendapatkan lahan di Karawang-Purwakarta, Jawa Barat. Sebab, kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan, sejumlah bidang lahan masih dikuasai oleh masyarakat dan pemilik kawasan industri. "Kami belum bisa masuk ke sana," ujarnya kepada Tempo, Selasa pekan lalu.
Hanggoro memberi contoh, KCIC mesti membebaskan tanah seluas 500 hektare di Karawang-Purwakarta. Menurut dia, pembebasan lahan terbentur ketidaksepakatan harga dengan pemilik. "Mereka minta US$ 200 (setara dengan Rp 2,6 juta) per meter persegi," kata Hanggoro. Padahal China Development Bank, kreditor biaya proyek, meminta KCIC membebaskan semua lahan proyek sebagai syarat pencairan pinjaman.
INFRASTRUKTUR
Proyek Runway III Soekarno-Hatta Dimulai
PT Angkasa Pura II (Persero) mencanangkan peletakan batu pertama pembangunan landasan pacu atau runway ketiga Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada April mendatang. Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan runway berdimensi 3.000 x 60 meter ini akan mulai beroperasi pada pertengahan 2018 untuk mendukung peningkatan pergerakan pesawat hingga 114 pergerakan per jam. "Penambahan runway ini juga salah satu langkah antisipasi untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang, yang pada 2025 bisa di atas 100 juta orang," kata Awaluddin, Ahad dua pekan lalu.
Menurut Awaluddin, investasi yang dikucurkan untuk pembangunan runway ketiga ini mencapai Rp 2 triliun dengan kebutuhan lahan 216 hektare. Rencananya, runway ketiga dibangun di sisi utara bandara. Saat ini proyek tersebut masih dalam fase procurement atau pengadaan. "Ini akan menjadikan Bandara Soekarno-Hatta semakin kompetitif," ujar Awaluddin.
Dari total kebutuhan lahan, Angkasa Pura II telah menguasai 42,85 hektare. Pengadaan lahan seluas 173,19 hektare ini akan dibiayai melalui penyertaan modal negara sebesar Rp 4 triliun. l
PERPAJAKAN
Kementerian Keuangan Bahas Pajak Tanah
MENTERI Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil mengatakan penyusunan peraturan teknis mengenai pajak progresif tanah tengah dibahas bersama Kementerian Keuangan. "Kami menyamakan pemahaman persepsi antara Kementerian Agraria dan Kementerian Keuangan. Intinya bagaimana kita mencegah orang berspekulasi tanah yang berlebihan," kata Sofyan di Jakarta, Kamis, pekan lalu.
Ia menegaskan, penerapan pajak progresif tanah dilakukan untuk memberikan rasa keadilan dan kesempatan kepada masyarakat menengah-bawah yang selama ini tidak mendapatkan akses atas kepemilikan lahan. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia Soelaeman Soemawinata berharap pemerintah segera bisa membuat kriteria yang jelas terkait dengan obyek tanah yang dianggap menganggur atau telantar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo