Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BUMN
DPR Setuju Rights Issue Tiga Bumn
DEWAN Perwakilan Rakyat menyetujui pengurusan izin penawaran saham baru (rights issue) tiga badan usaha milik negara, yakni PT Waskita Karya Tbk (Persero), PT Aneka Tambang Tbk (Persero), dan PT Adhi Karya Tbk (Persero). Persetujuan itu menyusul pengucuran penyertaan modal negara (PMN) total Rp 8,4 triliun ke tiga perusahaan itu. "Sudah diizinkan, tapi saham pemerintah tidak boleh berkurang," kata Ketua Komisi BUMN DPR Hafisz Thohir, Senin pekan lalu.
Saat ini pemerintah menjadi pengendali di tiga emiten tersebut dengan kepemilikan 66 persen di Waskita, 51 persen di Adhi Karya, dan 65 persen di Antam. Penerbitan saham baru ini harus mendapat persetujuan DPR karena PMN akan diatur dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015.
Targetnya, rights issue Waskita menghasilkan Rp 5,3 triliun, sekitar Rp 1,8 triliun di antaranya merupakan dana investor publik. Sedangkan Adhi Karya berharap dana masuk Rp 2,74 triliun.
Pajak
Produk Palsu, Pajak Melayang
SURVEI Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan (MIAP) pada 2014 menunjukkan potensi penerimaan pajak Rp 65,1 triliun per tahun hilang akibat barang tiruan. Kerugian itu meningkat dibanding hasil penelitian tahun 2010 yang tercatat Rp 43,2 triliun.
Sekretaris Jenderal MIAP Justisiari P. Kusumah mengatakan pemalsuan marak karena masyarakat gemar menggunakan barang mewah. "Bukan tertipu. Mereka sadar barang palsu, yang penting gaya," ujarnya di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Pemalsuan terbanyak terjadi pada tinta printer, yang mencapai 49,4 persen dari semua produk yang beredar. Peringkat berikutnya pakaian palsu 38,90 persen, barang olahan kulit 37,20 persen, software 33,50 persen, dan kosmetik 12,60 persen.
Minyak Dan Gas
Pertamina Hukum Penimbun LPG Melon
PT Pertamina (Persero) memutus kerja sama dengan 10 pangkalan penyalur elpiji ukuran 3 kilogram alias LPG melon. Sedangkan enam agen bermasalah mendapat surat peringatan. "Berdasarkan hasil evaluasi, sejumlah pangkalan terbukti menimbun dan menaikkan harga," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Bambang menjelaskan, ke-10 pangkalan itu berada di Bogor, Depok, dan Jakarta. Aksi penimbunan itu mengakibatkan kelangkaan, dan harga melonjak dari biasanya Rp 16 ribu menjadi Rp 24 ribu per tabung. Untuk mengatasinya, Pertamina menyediakan bahan bakar bersubsidi ini di stasiun bahan bakar di Jakarta dan sekitarnya. "Kami menjual Rp 16 ribu per tabung dengan pembatasan pembelian tiga tabung per keluarga."
Ekspansi Bisnis
Lippo Masuk E-commerce
GRUP Lippo merambah bisnis e-commerce dengan meluncurkan MatahariMall.com pada Maret 2015. Kelompok usaha yang dibangun taipan Mochtar Riady ini siap menggelontorkan dana hingga US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,43 triliun dalam waktu dua-tiga tahun ke depan. Perusahaan menggandeng jaringan pasar swalayan Matahari Department Store dan Hypermart.
Direktur Grup Lippo John Riady mengatakan MatahariMall.com akan menyediakan layanan online to offline pertama di Asia Tenggara. "Sistem ini memungkinkan pelanggan membayar, mengambil, dan mengembalikan produk di 131 cabang Matahari Department Store di seluruh Indonesia," kata John, Rabu pekan lalu.
Targetnya, situs ini bisa menghasilkan US$ 1 miliar dalam waktu dua tahun. Lima tahun ke depan, bisnis online diharapkan bisa menyumbang 20 persen pendapatan Divisi Retail Konsumen Lippo, yang ditargetkan US$ 25 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo