Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Nasib Proyek Jalan Tol Becakayu Menunggu Keputusan Prabowo

Nasib proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) Seksi 2 masih belum jelas. Menunggu keputusan Presiden Prabowo Subianto.

10 Januari 2025 | 10.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara Tol Becakayu (Bekasi Cawang Kampung Melayu) seksi 2A di Bekasi, Rabu, 14 Desember 2022. PT Waskita Toll Road (WTR) melalui anak usaha PT Kresna Kusuma Dyandra marga (KKDM) berencana mengoperasikan Tol Becakayu seksi 2A sepanjang 4,88 km pada akhir 2022. ANTARA/ Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nasib proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) Seksi 2 masih belum jelas. Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) masih menunggu restu Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan proyek ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami sudah laporkan, sudah tahap lelang. Kami tinggal menunggu kepastian kelanjutannya,” kata Rachman saat ditemui usai rapat koordinasi di Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) pada Rabu, 8 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proyek Tol Becakayu Seksi 2B diproyeksikan menelan anggaran senilai Rp 5,9 triliun. Nantinya, jalan bebas hambatan ini akan sampai ke wilayah Tambun. Rachman mengatakan Paket 1 proyek ini sudah dilelang, sedangkan lelang Paket 2 sedang disiapkan.

Menurut Rachman, kelanjutan proyek Tol Becakayu Seksi 2B akan dikaji karena Presiden Prabowo memiliki sejumlah program prioritas. Beberapa di antaranya adalah swasembada pangan, energi, dan air.

“Ya, kami menunggu pendanaan dan kepastian kira-kira (apakah) itu lanjut menjadi prioritas karena Pak Presiden prioritasnya banyak. Banyak sekali yang harus dilakukan” kata Rachman.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan pemerintah masih mengkaji dampak sosial ekonomi dari proyek Tol Becakayu Seksi 2B. Kapasitas jalan tol di Jakarta yang sudah berlebih juga menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan sebelum memutuskan kelanjutan proyek tersebut.

“Misalnya nggak saya buka, kenapa? Kalau oke (dibangun), apa kontribusi positifnya pada kehidupan rakyat?” ujar Dody ketika ditemui di Kementerian PU pada Senin malam, 6 Januari 2025.

Sebelumnya, isu penyetopan proyek jalan tol baru juga sempat disampaikan Anggota Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono. Namun, Dody menepisnya dan menyatakan tidak ada pembatasan proyek pembangunan jalan tol di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto

"Pak Prabowo nggak pernah minta pembatasan (pembangunan) tol, pembatasan bendungan. Nggak ada," kata Dody kepada wartawan di Kementerian PU pada Jumat, 27 Desember 2024.

Menurut Dody, Prabowo hanya berpesan agar pembangunan difokuskan untuk infrastruktur yang benar-benar diperlukan masyarakat.  Terkait dengan kebutuhan ini, para menteri yang akan menyampaikan langsung kepada presiden.

"Jadi, kalau memang itu sangat-sangat diperlukan untuk masyarakat, nggak apa-apa," ujar Dody. "(Perlu dibangun) Karena itu a-b-c-d-e, kalau nggak 'begini-begini, lho, Pak'. Beliau (Prabowo) tahu."

Caesar Akbar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus