JANGAN salah, Ngoro Industrial Park bukanlah nama untuk lapangan parkir atau pusat belanja dan hiburan. Lahan seluas 200 hektare itu merupakan kawasan industri kedua di Jawa Timur, sesudah Rungkut. Bedanya, Ngoro sepenuhnya milik swasta, diperuntukkan khusus bagi industri ringan, dan berlokasi 20 km di luar Kota Surabaya. Hal lain yang juga penting ialah, Kawasan Industri Ngoro merupakan usaha patungan antara PT Dharma Sejahtera Sakti (PT DSS), dari Grup Dharmala, dan Retired Serviceman Engineering Agency (RSEA), perusahaan swasta dari Taiwan. Investasi tahap pertama US$ 4,5 juta, dengan komposisi kepemilikan masing-masing 50%. "Kami yakin, ini timing-nya tepat dan feasible. Karena sekarang perindustrian sedang digalakkan," tutur Sentot Nurdiantoro, Direktur Utama PT DSS. Dia tampaknya optimistis. Dari 250 kaveling -- tiap kaveling luasnya 5.000 meter persegi -- yang mulai dipersiapkan, beberapa sudah dipesan oleh 18 perusahaan, di antaranya dari Taiwan, Hong Kong, dan Singapura. Untuk mereka, Kawasan Industri Ngoro menawarkan tarif sewa US$ 25 per meter, lengkap dengan fasilitas telepon dan listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini