GEDUNG Asemka di kawasan Pecinan, Jakarta, sejak 18 September lalu tampil sebagai bursa obat-obatan ramuan tradisional Cina dan Indonesia. Ada 130 pabrik menggelar pameran di bangunan bekas Pasar Pagi itu. Berbagai obat untuk sakit perut, encok, turun berok, kencing manis, sampai kosmetik ternyata menarik banyak pengunjung dan laris. Lihat saja Nanfang Pharmaceutical Factory yang menggelar 6 jenis obat. Pada hari pertama saja kios ini telah berhasil mengantongi transaksi sekitar Rp 10 juta. Padahal obat-obat yang dijual antara lain Zheng Tian Wan yang bisa menghilangkan pusing dan Zhuang-gu Guan-jie Wa untuk pegal dan linu-linu. Zie Bin, seorang penjaga kios di situ, mengatakan, para pemesan antara lain toko-toko obat di Indonesia. Salah satu obat yang laris adalah obat sakit jantung merek Suxia Djiuxin Wa. Ramuan Tianjin Traditional Chinese Medicine Factory ini dijual Rp 8.000 per kemasan. Pada hari pertama saja sudah laku Rp 2 juta. Sementara itu, obat-obat tradisional Indonesia, yang juga digelar di sana, tampak kurang peminat. ''Wah, semua pengunjung disedot stan Cina,'' keluh Rita, penjaga stan PT Tenaga Tani Farma yang menjual ramuan dari Aceh. Padahal, obat dagangannya relatif lebih murah. Pil Binari untuk sakit datang bulan, misalnya, hanya Rp 3.600 per kemasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini