Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Orang Baru (Lama) Di Antara

Mohamad chudori, 51, sejak 1 nop 1977 diangkat menjadi direktur pemberitaan (pimpinan redaksi) antara menggantikan sutjipto wirjowidagdo. chudori sebelumnya menjabat direktur pemasaran. (md)

7 April 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH agak lama ditunggu, perubahan di Antara nampak lagi. Sejak 1 Nopember kemarin kantor berita itu menampilkan pimpinan redaksi baru: Mohamad Chudori, 51 tahum dalam istilah Antara, jabatan itu juga disebut Direktur Pemberitaan. Chudori bukan orang baru di sini. Sarjana sospol lulusan Universitas Kotapraja Amsterdam (1957) ini masuk Antara perwakilan Amsterdam tahun 1956. Kemudian pada tahun 1960-an jadi perwakilan Antara di Canberra, ibukota Australia. Terakhir wartawan ini "terperosok" ke jabatan Direktur Pemasaran. Ismail Saleh, yang selama 14 bulan menjadi pimpinan umum Antara, tampaknya terus berbenah. Pembenahan itu juga menjangkau bidang personalia. Pergantian Direktur Pemberitaan sendiri, selama jaman Orde Baru ini sudah enam kali terjadi. Akibatnya, seperti pengakuan Chudori. "kebijaksanaan selalu berubah, tak ada kontinuitas dan anak buah pun kurang mendapat tuntunan." Ismail Saleh kini tampaknya tak ingin terlalu sering mencoba-coba. Orang no.2 di Sekretariat Kabinet setelah Menteri Sudharmono ini selama 14 bulan membuka pintunya untuk orang Antara, dari lapisan mana saja, mendengarkan dan menelaah. Akhirnya ia ambil keputusan. "Kalau Chudori terus sebagai Direktur Pemasaran, bisa-bisa profesi wartawannya hilang. Jangan sampai ia tenggelam di sana," katanya kepada TEMPO. Lagipula, "Saya tidak puas dengan penampilan dan penyajian "Antara selama ini," ujarnya. Itu tak berarti bahwa Sutjipto Wirjowidagdo -- bekas Pj. Direktur Pemberitaan yang digantikan oleh Chudori tidak berhasil. Menurut Ismail Saleh "ia sering terganggu kesehatannya." Sebaliknya Chudori "fisiknya kuat dan antara membutuhkan seorang redaksi yang lincah. Juga saya pikir anak buah perlu mendapat pengarahan baru." Chudori dikenal sebagai wartawan yang hampir selalu muncul di tiap pertemuan dan resepsi, banyak kenalan dan banyak informasi. Maka oleh Ismail Saleh Chudori diminta meningkatkan mutu dan "kedalaman pemberitaan -- jelas dan lengkap latar belakangnya. Selain itu hendaknya bisa memelihara dan memperluas sumber berita -- resmi maupun tak resmi, hingga Antara mampu 'menjual' berita lebih banyak dan lebih baik. Dua koran penting menyambut pengangkatan Chudori. Sinar Harapan (Jakarta) berharap kantor berita ini bisa mengungkapkan suara rakyat kecil. Suara Merdeka (Semarang) antara lain menulis: "Meniadakan berita mengenai sesuatu yang akhirnya tak diketahui oleh orang banyak, pada dasarnya malah seperti mendorong lahirnya berita desas-desus." Di lain pihak, Ismail Saleh minta agak tehnik pemberitaan Antara "bisa menyejukkan iklim dan suasana Indonesia, mengurangi keresahan dan ketegangan." Bagi Chudori sendiri, Antara harus bisa menampung umpan balik yang hidup dalam masyarakat. Soalnya ialah cara penyajian. Berita seperti itu kan tidak dimaksud merongrong atau bikin gelisah. Antara justru harus menyampaikan fakta kepada pemerintah," Chudori.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus