Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otoritas Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) Myrna Safitri mengatakan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di IKN mengusung tiga prinsip. Pertama, pembangunan selaras dengan alam. Kedua, pembangunan yang sirkuler dan tangguh. Ketiga, pembangunan rendah emisi karbon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tiga prinsip itu yang menjadi payung dalam arah dan pelaksanaan kegiatan pertanian dan ketahanan pangan di IKN," kata Myrna dalam Simposium Memperkuat Ekosistem Pertanian Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan IKN & Kaltim yang disiarkan langsung melalui YouTube IKN Nusantara, Selasa, 11 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ihwal pembangunan yang selaras dengan alam, kata Myrna, salah satunya dengan menjadikan 65 persen kawasan IKN sebagai kawasan yang dilindungi. Sedangkan kawasan yang bakal menjadi areal produksi pangan porsinnya minimal 10 persen.
"Pembangunan yang selaras dengan alam ini artinya tidak boleh menimbulkan kerusakan dan pencemaran," kata Myrna.
Kemudian soal pembangunan sirkuler dan tangguh, Myrna mengatakan Otorita IKN bakal membangun pertanian zero waste. Selain itu, pertanian masa depan IKN diatur sebagai climate smart agriculture atau pertanian cerdas iklim. "Pembangunan di IKN harus rendah emisi karbon, tapi kita tahu sektor pertaniann juga menjadi penyumang emisi rumah kaca."
Lebih lanjut soal keamanan pangan, Myrna mengatakan pentingnya pangan berkualitas dan sehat untuk menjaga daya tahan tubuh. Hal itu menjadi arah untuk program ketahanan pangan. Kami juga ingin pangan yang tersedia adalah pangan dari pertanian yang tidak merusak lingkungan," kata Myrna.
Selebihnya, lanjut Mirna, Otorita IKN berupaya menggali sumber pangan alternatif dan sumber pangan lokal. "Kalimantan Timur punya keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan bisa dikembangka sebagai sumber daya pangan lokal."
Kendati demikian, untuk membangun pertanian dan ketahanan di IKN tidak bisa terbatas di wilayah IKN dan hanya oleh Otorita IKN. Menurut Myrna, sinergi dengan wilayah lain mesti dilakukan untuk memperkuat ekosistem.