Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pabrik Roti Okko Stop Produksi, Roti Aoka Jalan Terus

Produsen roti Okko telah menghentikan produksi, sementara pabrik roti Aoka di Bandung terus berjalan.

26 Juli 2024 | 10.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja keluar dari pabrik roti Okko yang stop produksi di Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 25 Juli 2024. BPOM menemukan kandungan bahan berbahaya natrium dehidroasetat pada roti Okko dan meminta produsen untuk menarik dan memusnahkan semua produknya. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Produsen roti Okko telah menghentikan produksi, sementara pabrik roti Aoka di Bandung terus berjalan. Menurut sejumlah pedagang roti di Pasar Ciwastra Kota Bandung, misalnya kiriman roti Okko telah berhenti sedangkan roti Aoka tetap berdatangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Situasi pabrik roti Okko dan kantornya yang berada di Jalan Raya Majalaya - Rancaekek Nomor 257 Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, pada Kamis 25 Juli 2024 terlihat sama seperti sepekan sebelumnya. Beberapa orang lelaki keluar masuk pintu gerbang sambil naik motor dengan pakaian bebas. Sebagian terlihat kotor oleh tanah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut keterangan seorang petugas satpam yang menjaga gerbang, karyawan bagian produksi roti tidak lagi bekerja selama dua pekan terakhir. Adapun aktivitas yang masih berjalan di tempat itu adalah renovasi bagian ruangan produksi seperti lantai. Proses perbaikan bangunannya bisa terlihat dari sisi jalan yaitu di ujung pinggir belakang area pabrik yang dikelilingi sawah. Adapun sebagian karyawan lain yang masih bekerja di tempat itu mengaku dari bagian logistik dan umum. 

“Sekarang lagi penarikan roti,” kata petugas keamanan pabrik tersebut, Kamis 25 Juli 2024.

Tempo berupaya meminta klarifikasi ke Jimmy, pengelola roti Okko yang diproduksi oleh PT Abadi Rasa Food sejak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan roti Okko mengandung natrium dehidroasetat. Bahan itu disebutkan tidak sesuai dengan komposisi pada saat pendaftaran produk roti Okko dan tidak termasuk bahan tambahan pangan yang diizinkan berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019. 

Terhadap temuan itu juga BPOM memerintahkan produsen roti Okko untuk menarik produk dari peredaran, memusnahkan, dan melaporkan hasilnya kepada BPOM.  Namun sejauh ini Jimmy tidak menanggapi panggilan telepon dan pesan teks. Dia hanya menjawab singkat lewat pesan teks pada Kamis siang, 25 Juli 2024. “Tim kita lagi siapin data dulu iya belum bisa kabar apa2.”

Tempo juga sudah meminta tanggapan dari Aoka. Namun hingga Kamis, 25 Juli 2024, humas maupun Head Legal PT Indonesia Bakery Family, Kemas Ahmad Yani, tidak merespons pesan teks dan panggilan telepon. Pun ketika Tempo menyambangi kantor sekaligus pabrik barunya di Jalan Raya Cicalengka, Majalaya, KM.3 RT.02 RW 04 Cikancung, Cikasungka, Kabupaten Bandung. Staf operator telepon pabrik yang dihubungi mengatakan, staf humas sedang rapat sedangkan Kemas tengah ke luar kota.

Menurut sejumlah pedagang di depan gerbang pabrik, para karyawan pabrik roti Aoka masih datang bekerja setiap hari seperti biasa. Sebelumnya saat ditemui Rabu, 17 Juli lalu, Kemas mengatakan, perusahaan memilih tetap beroperasi normal sambil menunggu hasil uji laboratorium. 

Saat itu Aoka masih menunggu hasil pemeriksaan rutin dari BPOM yang mengambil sampel produk di pasaran dan dari dalam pabrik pada awal Juli lalu. “Sekarang ini mau tidak mau BPOM harus meng-clear-kan ini,” kata Kemas, 17 Juli 2024.

Sementara itu di Pasar Ciwastra Kota Bandung, setidaknya masih ada dua pedagang roti di kios grosirnya yang menjual roti Okko, Kamis siang, 25 Juli 2024. Mereka menghabiskan sisa stok sekitar 20-30 bungkus atau setengah dari isi kardus yang totalnya berjumlah 60 bungkus. Pedagang mengaku tidak tahu soal penarikan roti Okko. 

“Nggak ada kabar, sales nggak ngasih tahu apa-apa,” kata Asep, seorang pedagang. Hal serupa diakui  pedagang lain, Eden Ahmad Muhyidin. “Kiriman terakhir roti Okko minggu lalu sampai sekarang nggak ada lagi,” ujarnya. 

Mereka hanya tahu produksi roti Okko telah berhenti. Sementara roti Aoka masih tetap dikirim oleh sales. “Tapi pembelinya sekarang berkurang,” ujar Eden. 



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus