Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Padat Pendukung Anies-Cak Imin Berjalan Kaki ke JIS: Penuhi Gang Kecil hingga Sebrangi Sungai

Massa pendukung pasangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar hingga siang ini masih memadati jalur menuju JIS.

10 Februari 2024 | 12.55 WIB

Pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang masih berusaha memasuki area Jakarta International Stadium (JIS) hingga menyebrangi Sungai di sekitaran JIS, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Perbesar
Pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang masih berusaha memasuki area Jakarta International Stadium (JIS) hingga menyebrangi Sungai di sekitaran JIS, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) hingga siang ini masih memadati jalur menuju kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam pantauan Tempo, mereka datang dengan menggunakan sejumlah transportasi, baik itu umum maupun pribadi, seperti mobil, motor, hingga bus. Setelah memarkirkan kendaraan, para pendukung itu berjalan kaki ke kawasan JIS untuk ikut meramaikan kampanye akbar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu penjual kopi keliling menceritakan jalanan tersebut mulai didatangi massa sejak malam hari. “Saya di sini dari jam 11 (malam), itu udah banyak mobil dan bus yang masuk. Mulai rame banget sekitar subuh,” ujar seorang pedagang yang enggan disebut namanya ketika ditemui di sekitaran JIS, Sabtu, 10 Februari 2024.

Tidak hanya memadati jalanan besar, massa juga memenuhi gang-gang kecil. Banyak pendukung yang menyediakan air mineral secara gratis untuk para pendukung yang belum bisa memasuki area JIS. Selain minuman, ada pula sejumlah kudapan yang diberikan secara gratis.

Pria yang tinggal di Sunter itu bercerita sejak malam hingga dini hari, banyak pendukung yang menginap di setiap sudut kawasan tersebut. “Dari semalem banyak yang nginep, itu dari yang jauh-jauh, kayak Palembang,” kata dia. Mereka terpantau mengenakan atribut partai dan Paslon yang mereka dukung pada pegelaran Pemilu tahun ini.

Tidak sedikit dari mereka yang menempelkan stiker bertuliskan AMIN di wajah mereka, memakai pita bendera merah-putih di kepala, hingga membawa kipas atau mengenakan bando bergambar Anies-Cak Imin. 

Di tengah keramaian, mereka sesekali berteriak “Kami butuh perubahan”, “AMIN menang satu putaran!!!”, “Enggak dibayar lho ini…”, dan berbagai teriakannya lainnya. 

Hingga pukul 11 siang, para pendukung itu masih berusaha untuk memasuki area JIS, meski acara di dalam venue sudah dimulai sejak pukul 7 pagi tadi. Bahkan, mereka mencoba menyeberangi sungai dengan kayu pohon sebagai penghubung jalannya. 

“Dari subuh sampe sekarang jam 11 kaya gitu. Mulai lewatin kali (sungai) dari jam 8-an,” kata pria berumur 26 itu. “Mereka menyuarakan dukungan mereka, tetap semangat sampe sekarang. Ya memang butuh perjuangan untuk sampai ke sana, walaupun udah penuh juga di sana (JIS),” kata dia. 

Sekumpulan pendukung AMIN itu juga sempat berteriak karena beberapa orang sempat terpeleset saat melewati kayu sebagai jembatan darurat untuk melewati sungai. Saat itu diduga ada simpatisan yang tercemplung ke sungai saat berjalan melewati jembatan dari kayu menuju lokasi kampanye akbar tersebut. 

JIS menjadi lokasi terakhir kampanye akbar pasangan Anies-Muhaimin. Acara pada hari ini disebut dengan Kumpul Akbar.

Sebelumnya, panitia sempat membuka antrean tiket gratis untuk masuk ke kawasan JIS. Lewat sebuah situs daring, antrean tiket dibuka dan pengunjung yang antre ticket war itu membludak hingga tembus lebih dari 3,5 juta.

Namun belakangan Anies Baswedan dalam sebuah video meminta para pendukungnya untuk tetap datang ke JIS meski tanpa tiket. Menurut dia, tiket hanya untuk mengukur manajemen massa di acara tersebut. 

DEFARA DHANYA | IHSAN RELIUBUN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus