Pasar sentral medan jadi ...

PERKEMBANGAN zaman menuntut perubahan citra Pasar Sentral Medan. Sudah sejak zaman kolonial, pasar sentral ini menjadi pusat kegiatan pedagang grosir maupun eceran, sekaligus berkembang jadi kawasan rawan copet. Kawasan seluas 11 ha itu, yang semula terdiri dari empat los besar, kini dikembangkan menjadi pasar modern (dengan alat pemadam kebakaran yang canggih dan lift) berikut gedung perparkiran. Pasar modern itu diberi nama Central Pasar Grosir (CPG), menempati kawasan 2,4 ha dan diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar, Ahad pekan silam. Investasi untuk CPG Rp 19,5 milyar. Pihak swasta yang beruntung untuk membangun dan mengelola seluruh kawasan itu selama 25 tahun adalah PT Brahma Debang Kencana (BDK). Sesudah itu, gedung pasar, gedung perparkiran, dan fasilitas lainnya akan menjadi milik Pemda. Direktur PT BDK M. Paiman mengatakan kepada TEMPO, kawasan itu akan menjadi one stop shopping. PT BDK juga akan menginvestasikan Rp 40 milyar lagi untuk proyek tahap kedua berupa Central Plaza. Dia optimistis akan meraup laba selama masa konsesi itu. Tapi upaya mengubah citra Pasar Sentral menjadi pusat perbelanjaan yang bersih dan rapi telah memicu amarah pedagang kaki lima yang tergusur. Mereka tergabung dalam Iin Puspa atau Inang-Inang Pusat Pasar -- yang dikenal pula sebagai Pasar Mercu Buana -- yang memempati kioskios di pasar sentral itu sebelum terbakar. Karena tergusur begitu saja, sebagian anggota Iin Puspa sempat mengamuk, 12 Februari ini. Terjadilah penangkapan atas diri Tomblok alias R. boru Manullang yang dianggap biang pelakunya.