Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Selama Ramadan, PT Railink memberlakukan aturan khusus bagi penumpang kereta api bandara yang sedang dalam perjalanan saat memasuki waktu berbuka puasa. Railink memperbolehkan penumpang KAI bandara membatalkan puasanya dengan makan dan minum secukupnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Manager Komunikasi Perusahaan Railink Ayep Hanapi meminta penumpang menghindari makanan atau minuman yang berbau menyengat demi kenyamanan bersama. Selain itu, pengguna KA bandara juga diminta disiplin menjaga kebersihan dan kenyamanan dengan tidak membuang sampah sembarangan, termasuk sampah bekas kemasan makanan dan minuman usai berbuka puasa. "Petugas akan menginformasikan waktu berbuka puasa, baik di dalam kereta maupun di area stasiun. Tersedia fasilitas water station atau dispenser air minum gratis yang bisa dinikmati seluruh pengguna dengan menggunakan tempat minum sendiri," kata Ayep, Senin, 3 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KAI Bandara berkomitmen menghadirkan layanan terbaik bagi pelanggan dalam menyambut masa angkutan Lebaran 2025. Sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan yang melakukan perjalanan selama Ramadhan, hadir program berbagi takjil gratis di area operasional Medan dan Yogyakarta.
Sepanjang Ramadan, dari 1-30 Maret 2025, ada 9.000 paket takjil di Medan dan 5.100 paket takjil di Yogyakarta yang akan dibagikan bagi para penumpang. Inisiatif ini bertujuan memberi kenyamanan lebih bagi pelanggan yang menjalankan ibadah puasa di perjalanan dan di area stasiun. "Pemberian takjil merupakan bentuk kepedulian kami kepada pelanggan yang sedang dalam perjalanan menjelang waktu berbuka puasa,” kata Ayep.
Dengan berbagai peningkatan layanan tersebut, KAI Railink berharap dapat menghadirkan perjalanan lebih nyaman, aman dan berkesan selama momen Lebaran. "Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan berbagai layanan yang telah disediakan,” ujarnya.
Pilihan editor: Kementerian Keuangan: Diskon Tarif Listrik Sebabkan Deflasi