Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dengan kiat ekspansi

Peringatan ulang tahun ke-35 bca. dalam hal aset, bca paling besar. tapi, laba yang didapat lebih rendah dari bii dan bank bali. untuk mencapai car 5%, para pemegang saham menyetor modal tambahan.

29 Februari 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PANGGUNG Dunia Fantasi Ancol, di pantai utara Jakarta, berubah menjadi "Dunia BCA" Ahad pekan ini. Ribuan karyawan bank swasta terbesar ini tumpah ruah di sana untuk memperingati ulang tahun ke-35 BCA. Bank yang menjadi kebanggaan Taipan Sudono Salim ini memang layak berhura-hura. "Hingga kini kami masih tetap sebagai bank swasta nasional terbesar di tanah air," kata Abdullah Ali, Presdir BCA, yang hari itu didampingi oleh sang taipan. Dalam soal kantor cabang, misalnya, tak ada yang mengalahkan BCA, yang kini memiliki 418 kantor yang tersebar di setiap pelosok tanah air hingga di luar negeri. Dalam hal aset, BCA boleh menepuk dada karena selalu berada di peringkat teratas selama sepuluh tahun terakhir. Tak terkecuali tahun ini dengan total aset Rp 10,8 trilyun. Hanya, laba sebelum pajak yang bisa diraih BCA tahun lalu baru mencapai Rp 60 milyar. Ini termasuk rendah jika dibandingkan dengan Bank Internasional Indonesia (BII) yang meraih laba di atas Rp 100 milyar sedangkan asetnya jauh di bawah BCA. Juga jika dibandingkan dengan Bank Bali, laba BCA masih di bawah. Mengapa? "Banyak dana yang kami gunakan untuk melakukan ekspansi cabang," kata Abdullah. Lebih dari 300 gedung kantor cabang BCA merupakan milik sendiri. Dan kebijaksanaan memiliki kantor sendiri tampaknya akan terus dilanjutkan. Tahun ini, Abdullah menganggarkan Rp 30 milyar untuk membuka 32 cabang BCA yang baru. Nah, dengan cabang sebanyak itulah bank yang semula bernama Bank Central Asia NV ini berhasil menyedot dana masyarakat Rp 9,6 trilyun (Rp 2,25 trilyun di antaranya berupa tabungan Tahapan yang berhadiah Rp 500 juta). Namun, tak semua jalan yang ditempuh BCA selalu lempang. Akhir tahun lalu, para pemegang sahamnya terpaksa harus menyetorkan modal tambahan Rp 150 milyar, karena CAR (perbandingan modal dan aset berisiko)nya hanya 3,25%. Menurut Abdullah, dengan tambahan modal sebesar itu, pihaknya yakin BCA akan mampu meraih CAR 5% bulan Maret ini, seperti yang telah digariskan oleh Bank Indonesia. BK

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus