Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jendral Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia G. Partakusuma mengungkapkan pasokan oksigen di sejumlah rumah sakit mulai lancar. Pihak rumah sakit telah meminta produsen penyedia oksigen medis untuk memprioritaskan kebutuhan bagi pusat pelayanan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saat ini sudah mulai lancar walaupun masih ada yang kurang karena mobilitas pengantaran ke rumah sakit yang kecepatannya berbeda-beda,” ujar Lia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 26 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya, sempat terjadi lonjakan permintaan oksigen di berbagai daerah karena meningkatnya kasus Covid-19 pasca-Idul Fitri. Permintaan tak hanya berasal dari rumah sakit, tapi juga dari masyarakat.
Beberapa daerah seperti Yogyakarta dan Jawa Tengah pun, kata Lia, melapor persoalan penyediaan stok tabung oksigen. Karena peningkatan jumlah kebutuhan oksigen, rumah sakit-rumah sakit telah menggelar pertemuan dengan berbagai produsen.
“Rupanya (sempat) ada juga kepanikan masyarakat sehingga mulai beli tabung oksigen sendiri. Rumah sakit sudah minta penyedia oksigen agar prioritas atau didahulukan pada permintaan rumah sakit,” tutur Lia.
Lia menyebut persoalan penyediaan oksigen di beberapa daerah sudah bisa diatasi. Namun PERSI belum mendata semua rumah sakit di seluruh kota dan kabupaten.\
“Mudah-mudahan dengan turunnya berbagai pihak yang mau membantu, masalah ini bisa segera diatasi,” ujar Lia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya mengungkapkan oksigen yang ada di rumah sakit masih cukup. Budi menyatakan pihaknya sudah mendapatkan komitmen dari supplier untuk mengalihkan kapasitas penjualan industri ke oksigen medis. Adapun saat ini kapasitas untuk penjualan oksigen medis sebesar 25 persen dan industri 73 persen.
“Komitmen dari perusahaan ini adalah 75 persen oksigen diberikan untuk mensuplai oksigen di rumah sakit sehingga dengan demikian kita masih punya room yang cukup,” kata Budi.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Arief Harsono menyatakan pihaknya masih memiliki stok 2.000 tabung gas oksigen untuk keperluan medis. Stok itu bisa digunakan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya jumlah kasus Covid-19.
"Pada Juli akan datang lagi tambahan tabung gas sehingga kami pastikan ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis tercukupi," ucap Arief.