Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelindo II atau IPC Elvyn G. Massasya menargetkan Pelabuhan Tanjung Priok bisa menerima kapal kontainer berkapasitas 14 ribu TEUs. "Diperkirakan pertengahan Juni akan masuk ke Jakarta dari Amerika," katanya di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Utara, Selasa, 15 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, Elvyn mengatakan, Pelabuhan Tanjung Priok sudah mampu menampung kapal kontainer berkapasitas 10 ribu TEUs. Kapal tersebut datang dari Amerika, CMA CGM Tage.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Joko Widodo melepas CMA CGM Tage yang mengangkut berbagai komoditas ekspor Indonesia di JICT. Sebanyak 4.300 TEUs dari total kapasitas kapal diisi komoditas ekspor Indonesia, seperti alas kaki, garmen, dan elektronik.
Elvyn mengklaim Tanjung Priok telah menyiapkan infrastruktur yang cukup untuk menampung kapal-kapal besar. Dia pun mengatakan Tanjung Priok sedang dipersiapkan sebagai transshipment port.
Tanjung Priok akan menjadi kargo konsolidasi, yang artinya komoditas ekspor dari seluruh wilayah di Indonesia akan dikumpulkan di sana. Dari Tanjung Priok, komoditas tersebut kemudian dikirim ke negara tujuan ekspor. Dengan begitu, logistic cost diklaim dapat menurun serta meningkatkan ekspor.
"Daripada ke Singapura, mending ke Jakarta karena harga dan biayanya bisa lebih murah," kata Elvyn.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung rencana Pelindo II meningkatkan kualitas dan kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk memanjakan kapal besar agar datang ke Tanjung Priok, Budi telah menyiapkan tiga strategi. "Murah, transparan, mudah. Kalau itu tercapai, skala ekonomi yang lain akan terbangun sendiri," kata Budi.