Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pelindo Prioritaskan Pelabuhan Penunjang Kawasan Khusus

Pemerintah akan membangun 1.321 pelabuhan baru hingga 2037.

24 September 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 22 September 2020. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia I-IV akan mengutamakan pembangunan pelabuhan yang terintegrasi dengan proyek kawasan khusus industri maupun pariwisata. Juru bicara PT Pelindo III (Persero), Wilis Aji Wiranata, mengatakan perusahaannya sedang menyelesaikan dua proyek pelabuhan yang akan menunjang ekonomi di Nusa Tenggara Timur, yaitu Terminal Gili Mas di Lombok serta Terminal Multiguna (Multipurpose) Labuan Bajo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Gili Mas untuk mendukung pariwisata Mandalika, sementara Multipurpose Labuan Bajo khusus untuk industri kargo,” ucap Wilis kepada Tempo, kemarin.

Menurut Wilis, Pelabuhan Gili Mas, yang investasinya mencapai Rp 550 miliar, dibangun di area seluas 66 hektare. Pelabuhan ini diperuntukkan bagi kapal pesiar panjang yang bersandar di ujung Teluk Lembar dan diproyeksikan menjadi dermaga terbesar di bagian timur Indonesia. Adapun Terminal Multiguna Labuan Bajo dirancang untuk menampung kapal raksasa, bahkan yang berkapasitas total 25 ribu tonase kotor (deadweight tonnage/DWT).

Corporate Communication Manager PT Pelindo II (Persero), Dini Endiyani, mengatakan perusahaannya masih meninjau ulang rencana ekspansi yang dicanangkan pada awal tahun akibat efek pandemi Covid-19. Pelindo II terpaksa menunda sejumlah proyek pembangunan, termasuk akuisisi bisnis pelabuhan di luar negeri. Namun pekerjaan yang masuk proyek strategis nasional dikecualikan, seperti Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2020 serta Terminal Peti Kemas Kalibaru di Tanjung Priok.

“Kami juga sedang melanjutkan kerja sama pemanfaatan Pelabuhan Batu Ampar di Kepulauan Riau bersama Badan Pengusahaan (BP) Batam,” ujarnya. “Tahun lalu sudah ada head of agreement untuk proyek itu.” Adapun Direktur Utama PT Pelindo I (persero) Dani Rusli Utama masih mengembangkan fasilitas dua proyek strategis laut di Sumatera Utara, yakni Terminal Peti Kemas Belawan dan Terminal Kuala Tanjung.  

Sejalan dengan pemetaan kawasan khusus, Kementerian Perhubungan merencanakan pembangunan pelabuhan baru di 1.321 lokasi hingga 2037. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus Purnomo, memastikan pembangunannya langsung di sekitar area industri terdekat. Sebaran lokasinya tercantum dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional yang sudah ditetapkan sejak 2017. “Beberapa (pembangunannya) sudah berjalan baik, tapi beberapa memang masih pelan,” kata dia.

Saat ini, kata Agus, Indonesia sudah memiliki 636 pelabuhan, tapi hanya empat lokasi yang tergolong main port alias pelabuhan besar yang sanggup menampung bisnis kargo skala besar. Keempatnya adalah Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, Soekarno Hatta di Makassar, dan Pelabuhan Belawan di Medan.

Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, mengatakan desain pengembangan kawasan industri (KI) sudah mencakup perencanaan akses transportasi, termasuk pelabuhan. Pengelola kawasan cenderung mencari lokasi yang dekat dengan pelabuhan besar, seperti KI Sei Mengkei dan KI Kuala Tanjung.

“Tapi pengelola yang kawasannya jauh dari pelabuhan umum bisa membangun terminal khusus untuk kepentingan sendiri,” ujarnya. “Sudah mulai ada, seperti KI Ketapang, KI Weda Bay, KI Galang Batang, atau KI Sadai.”

FAJAR PEBRIANTO | MUHAMMAD HENDARTYO | YOHANES PASKALIS


 

Pelindo Prioritaskan Pelabuhan Penunjang Kawasan Khusus

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus