Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemadaman Listrik Massal Jawa-Bali pada 2005 Sebagai Blackout Terbesar Ketiga, Kerugiannya?

Sebanyak lebih dari 100 juta orang terdampak pemadaman listrik massal (black out) pada 18 Agustus 2005.

18 Agustus 2023 | 17.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anak mematikan lampu. alliantenergykids.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 18 Agustus di tahun 2005, terjadi pemadaman listrik serentak di Pulau Jawa-Bali. Sebanyak lebih dari 100 juta orang terdampak mati listrik massal (black out) tersebut. Lantas berapa angka kerugiannya?  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemadaman listrik terburuk sepanjang sejarah Indonesia terjadi sehari setelah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yakni 18 Agustus 2005. Bahkan, menurut versi Power Technology, pemadaman listrik serentak yang melanda pulau Jawa dan Bali berada pada level di urutan ketiga black-out paling buruk di dunia.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari pelbagai sumber, pemadaman listrik serentak Jawa-Bali 2005 merupakan sebuah peristiwa mati listrik di Indonesia, di mana listrik di Jakarta dan Banten mati total selama tiga jam. Selain itu, terdapat pula pemadaman di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Dalam peristiwa ini sebanyak 120 juta jiwa terdampak, hampir setengah dari populasi di negara ini.  

Angka Kerugian

Mati listrik yang terjadi di Jawa-Bali pada 2005 merupakan mati listrik terbesar dalam sejarah yang membuat banyak orang merasakan pengaruhnya. PLN memperkirakan sekitar 3,2 juta pelanggan yang terkena pemadaman total, terutama di daerah Jakarta dan Banten. 

Sebanyak 42 perjalanan kereta rel listrik (KRL) rute Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi dibatalkan, dan 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di beberapa perlintasan. Diperkirakan hal ini menyebabkan kerugian yang mencapai Rp 200 juta. 

Dikutip dari pennaelectric.com, pemadaman listrik serentak ini mengakibatkan layanan transportasi di seluruh wilayah termasuk penerbangan domestik dan internasional dibatalkan dan bisnis ditutup. Di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta gangguan listrik berlangsung sekitar empat jam dan menyebabkan 15 penerbangan tertunda. Selain itu, beberapa rumah sakit besar terpaksa menunda jadwal operasi, dan rumah sakit kecil tidak dapat menerima pasien. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus