Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah toko perhiasan perak di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dipadat pengunjung pada Sabtu, 6 April 2024, siang. Kenaikan jumlah pembeli perhiasan perak itu terjadi menjelang Idulfitri atau Lebaran tahun ini. Mereka banyak menaruh pilihannya kepada perhiasan berupa cincin, kalung, dan anting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jerry, pemilik Toko Cahaya Silver, menyebut pelanggannya meningkat seiring dengan pencairan tunjangan hari raya (THR) di pertengahan bulan Ramadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di pertengahan Ramadan sudah mulai ada kenaikan pembeli. Sekarang, di akhir Ramadan sudah terasa kenaikan omsetnya," kata Jerry saat ditemui Tempo pada Sabtu, 6 April 2024.
Jerry menjelaskan, tokonya mendapatkan omset rata-rata Rp 3 juta per hari menjelang Ramadan. Terkadang, sambung Jerry, tokonya memperoleh kenaikan 100 hingga 200 persen daripada hari biasa. Pemilik toko yang sudah berdiri sejak tahun 2022 itu menyebut kenaikan omset ini berbanding terbalik ketika pembelian menurun di awal Ramadan.
"Di awal Ramadan, mungkin pelanggan belum ada pemasukan, belum ada THR," ujarnya.
Lebih lanjut, Jerry menyampaikan bahwa perak dengan kadar 92,5 persen atau sterling silver tetap menjadi primadona bagi pelanggannya dibandingkan perak murni.
Tak hanya Jerry, kenaikan omset juga dirasakan oleh Imelda, pemilik Toko Perak Sinar Fajar. Dia menyebut tokonya pernah memperoleh omset sebesar Rp 10 juta per hari selama Ramadan tahun ini. Imelda menyebut bahwa pelanggannya membeli perhiasan perak untuk keperluan mudik.
"Kalau sudah selesai lebaran, biasanya akan dijual lagi peraknya," tuturnya.
Imelda menerangkan bahwa kini harga perak Rp 35 per gram.
"Kalau untuk perhiasan perak model baru, seperti cincin dengan ukiran dan permata tertentu, harganya Rp 40 ribu per gram," ucapnya.