Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia bakal mengajukan permintaan penurunan tarif dagang kepada Amerika Serikat (AS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah negosiasi ini, ujar Airlangga, dilakukan sebagai upaya mitigasi terhadap kebijakan tarif impor di masa pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sedang meminta supaya akan ada kerja sama ekonomi secara bilateral, supaya tarifnya kita turunkan,” tutur Airlangga ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 13 Januari 2025.
Kerja sama perdagangan antara Indonesia dan AS ini, lanjut dia, nantinya dapat dilaksanakan melalui perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA).
Adapun Airlangga menyebut Indonesia sudah kebal dengan pengenaan tarif dagang tinggi oleh AS. Persoalan tarif tinggi ini, menurutnya, bukanlah hal baru. AS selama ini memang telah mengenakan tarif impor pada berbagai komoditas, seperti baju maupun sepatu. “Jadi kita sudah agak imun dengan tarif yang dikenakan Amerika terhadap Indonesia,” ujarnya.
Donald Trump akan kembali menjabat secara resmi setelah dilantik pada 20 Januari 2025. Trump yang berusia 78 tahun berhasil merebut kembali Gedung Putih pada November 2024 lalu. Ia telah mengamankan 312 suara elektoral, melebihi angka 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan.
Dengan moto “America First”, Donald Trump berjanji memberlakukan tarif 10 persen pada semua barang impor yang masuk wilayah AS. Pendekatan proteksionisme yang diusung Trump dalam kampanyenya merupakan kebijakan yang mengutamakan kepentingan ekonomi domestik AS dan mendorong kebijakan yang menekan ketergantungan pada negara-negara lain.