Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Muara Teweh - Pemerintah pusat telah mengucurkan dana sebesar Rp99,229 miliar atau hampir Rp 100 miliar untuk pembangunan Bandara Haji Muhammad Sidik di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah. “Diharapkan tahun 2020, tahun depan, bandara sudah mulai beroperasi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara, Iwan Fikri, di Muara Teweh, Kalimantan Tengah, Selasa 19 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Bandara Kulon Progo Beroperasi April 2019, Khusus Internasional
Selanjutnya, kata Iwan, kegiatan lanjutan pembangunan gedung terminal tahap II hingga selesai. Juga ada pembuatan drainase terbuka tahap II, kemudian pengadaan dan pemasangan pagar sisi udara dengan wiremesh dan pembuatan halaman parkir terminal penumpang.
Di samping itu lanjutan pekerjaan galian termasuk pekerjaan pemenuhan standard runway strip. Selanjutnya ada pekerjaan rekonstruksi runway dan apron. Juga kegiatan pengawasan pembangunan prasarana sisi udara serta pembangunan prasarana sisi darat. "Dengan 10 jenis kegiatan itu diharapkan bandara dapat fungsional sesuai dengan kebutuhan," kata Iwan.
Saat ini, tahapan pembangunan sudah memasuki proses lelang dan bahkan mulai dikerjakan. Sebab target penyelesaian pada tahun ini juga sesuai dengan kontrak kerja sama dengan kontraktor pelaksana.
“Kucuran dana infrastruktur untuk bandara ini terbesar ke enam di seluruh Indonesia dan ini juga sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan, di mana lima bandara harus selesai pada Agustus 2019, termasuk bandara haji Muhammad Sidik di Muara Teweh,” Iwan menambahkan.
Bandara baru ini berada di lahan seluas 180 hektare dengan panjang landasan 2.250 meter dan lebar landasan pacu sekitar 30 meter. Bandara ini menggantikan Bandara Beringin Muara Teweh yang sudah tidak layak lagi diperluas, karena saat ini sudah berada di kawasan pemukiman penduduk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini