Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemerintah Siapkan Lahan Sitaan BLBI untuk 1 Juta Rumah dari Qatar

Menteri Maruarar Sirait mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan kebutuhan lahan untuk mendukung proyek pembangunan 1 juta rumah oleh investor Qatar

21 Januari 2025 | 20.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, 21 Januari 2025 Tempo/Eka Yudha Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan kebutuhan lahan untuk mendukung proyek pembangunan 1 juta rumah oleh investor asal Qatar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maruarar Sirait mengatakan proyek ini menyasar masyarakat menengah ke bawah dan dilakukan melalui skema kerja sama antarpemerintah (G to G).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami diminta Bapak Presiden menyiapkan lahan, termasuk tanah-tanah strategis seperti eks perumahan DPR, wilayah sekitar GBK, hingga tanah sitaan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dikelola Dirjen Kekayaan Negara dan Bank Tanah,” ujar Maruarar Sirait, seusai memperoleh arahan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2024

Proses persiapan melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga, seperti Kementerian BUMN, yang akan menyediakan lahan dari Perumnas, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan BUMN lainnya. Selain itu, Kejaksaan Agung juga mendukung melalui lahan sitaan yang berada di Banten.

Maruarar Sirait menambahkan, Qatar bukan satu-satunya negara yang berminat berinvestasi di bidang perumahan. Negara lain, seperti Uni Emirat Arab, juga menunjukkan ketertarikan serupa. Saat ini, pemerintah sedang mengonsolidasikan data lahan, regulasi, dan potensi pasar untuk mempermudah proses survei dan persiapan investasi.

“Qatar dan negara lain akan memulai dengan survei lahan dan pasar. Sebagai investor, mereka perlu melihat potensi besar Indonesia, termasuk kebutuhan perumahan yang sangat tinggi,” ujarnya pula.

Proyek itu diharapkan tidak hanya menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga menciptakan ekosistem perumahan yang produktif.

Maruarar Sirait mencontohkan, perumahan dapat diisi oleh kombinasi berbagai profesi, seperti guru, TNI berpangkat rendah, pelaku UMKM, dan dokter muda, untuk mendorong pembangunan yang inklusif.

Proyek perumahan ini direncanakan mulai berjalan pertengahan tahun 2025 dengan harapan dapat selesai tepat waktu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus