Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemindahan Lokasi Munas Kadin ke Kendari karena Alasan Covid-19

Pemindahan lokasi Munas Kadin Indonesia dari Bali ke Kota Kendari dilakukan karena alasan penyebaran Covid-19.

28 Mei 2021 | 14.01 WIB

Waketum KADIN Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid (tengah) berbincang dengan panitia usai pendaftaran Calon Ketua Umum KADIN Indonesia di Jakarta, Senin, 24 Mei 2021. Rosan Perkasa Roeslani telah yang ditunjuk Presiden menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Waketum KADIN Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid (tengah) berbincang dengan panitia usai pendaftaran Calon Ketua Umum KADIN Indonesia di Jakarta, Senin, 24 Mei 2021. Rosan Perkasa Roeslani telah yang ditunjuk Presiden menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Pemindahan lokasi Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri atau Munas Kadin Indonesia dari Bali ke Kota Kendari dilakukan karena alasan penyebaran Covid-19. Pertimbangan itu disampaikan pemerintah kepada Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Iya betul (pertimbangannya karena Covid-19),” ujar Rosan saat dihubungi Tempo pada Jumat, 28 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Munas Kadin sedianya akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 Juni 2021. Sebanyak 4.000 orang, termasuk seribu pengusaha dari Pulau Dewata, diperkirakan hadir pada acara tersebut.

Dalam rapat panitia Munas Kadin 25 Mei 2021 lalu, Rosan menuturkan adanya permintaan dari pemerintah ihwal perubahan lokasi penyelenggaraan musyawarah akbar. Pemerintah khawatir terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Munas Kadin di Bali.

Musababnya, Bali saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menjadi destinasi pertama di Indonesia yang akan membuka pintu gerbang bagi wisatawan asing dengan konsep travel corridor arrangement atau TCA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyebut rencana pembukaan gerbang turis asing akan dilaksanakan pada Juni atau Juli seumpama tidak ada aral melintang.

Selain pemindahan lokasi, pemerintah disebut-sebut memberikan pertimbangan perihal jadwal munas. Jadwal munas disarankan mundur untuk mengantisipasi ledakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Sebagai gantinya, Bali akan menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan G20 pada 2022.

Ketua Organizing Commite (OC) Munas Kadin Nita Yudi memastikan pengunduran jadwal dan lokasi pemindahan munas belum final. Nita mengatakan panitia masih menunggu keputusan hasil rapat Dewan Pengurus Lengkap (DPL) Kadin.

“Saya tegaskan bahwa saya sebagai Ketua OC hanya menerima tugas dari ketua penyelenggara dan untuk pemindahan dan sebagainya, balik lagi tergantung rapat DPL,” ujar Nita.

Sedangkan menurut Nita, persiapan Munas Kadin di Bali sudah nyaris rampung. “Yang jelas kerja OC untuk Munas  Kadin di Bali sudah 80 persen. Kami banyak melibatkan para UMKM, para seniman, dan masyarakat Bali,” katanya.

Selain itu, Nita menyatakan panitia telah mengantongi izin dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB untuk menyelenggarakan munas sesuai dengan protokol kesehatan.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus