Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Anindya Novyan Bakrie, tak mengucapkan sepatah pun komentar ketika ditanya awak media soal rencana penyelenggaraan Munas organisasi induk dunia usaha itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kadin kubu Arsjad Rasjid sebelumnya menyebutkan Munas akan diselenggarakan setelah pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengakhiri dualisme induk usaha tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usai Diskusi Ekonomi bersama Hashim Djojohadikusumo di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 7 Oktober 2024, Anindya Bakrie menjawab sejumlah pertanyaan awak media bersama Hashim Djojohadikusumo.
Sekretaris Formatur Kadin yang belakangan ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pertanian, Mulyadi Jayabaya, turut serta menemani mereka. Ketiganya mengenakan kemeja putih khas Kadin.
Di depan latar biru tua bergambar logo Kadin, putra konglomerat Aburizal Bakrie itu hanya mengucapkan sepatah-dua patah kata perihal struktur dan visi Kadin hasil Munaslub mendatang. Sedangkan Hashim menyampaikan apresiasi atas penunjukannya sebagai Ketua Dewan Penasihat. Awak media sempat menanyakan tentang rencana Prabowo menaikkan utang secara gradual kepada Hashim.
Adik Prabowo Subianto itu memastikan pemerintah tetap membatasi batas utang sesuai Undang-Undang Keuangan Negara, yakni 60 persen terhadqp Produk Domestik Bruto (PDB). Hashim menegaskan Prabowo tak akan merevisi batas itu. “Tegas, tidak,” katanya.
Ketika awak media menanyakan pertanyaan di luar acara dan Kadin kepada Hashim, Anindya justru yang pasang badan. “Di luar konteks,” kata CEO PT Bakrie & Brothers Tbk itu.
Awak media kemudian memberondong Anindya dengan pertanyaan tentang rencana penyelenggaraan Munas. Namun, alih-alih menjawab pertanyaan, Anindya memilih menyudahi sesi tanya jawab itu dan berjalan meninggalkan ruangan bersama Hashim dan Jayabaya. Dia tak mengucapkan sepatah kata pun untuk merespons sejumlah pertanyaan yang disampaikan berkali-kali itu.
Rencana penyelenggaraan Munas sebelumnya disampaikan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid. Presiden Direktur PT Indika Energy itu mengklaim, penyelenggaraan Muas ini merupakan hasil keputusan dia dan Anindya Bakrie ketika dipertemukan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di rumah dinasnya, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 27 September 2024.
Kubu Anindya Bakrie membantah Kadin Indonesia akan menggelar Munas setelah pelantikan Prabowo. “Tidak ada (keputusan menggelar Munas). Munas (Munaslub) kan sudah terlaksana,” ucap Wakil Ketua Organizing Committee Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin, Nofel Saleh Hilabi, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Alih-alih menggelar Munas, Nofel justru mengatakan pertemuan itu menghasilkan kesepakatan Arsjad Rasjid bergabung ke Kadin pimpinan Anindya Bakrie. Direktur Utama PT Indika Energy itu akan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Jabatan itu sebelumnya dipegang oleh Anindya Bakrie berdasarkan hasil Munas Kadin di Kendari pada Juni 2021.
Ihwal mekanisme penunjukan Arsjad sebagai Ketua Dewan Pertimbangan, Nofel menyebut akan diserahkan kepada formatur yang terbentuk pada Munaslub tempo hari. Dewan yang antara lain terdiri dari perwakilan Kadin Daerah dan asosiasi ini bertugas untuk menyusun kepengurusan baru di bawah Anindya Bakrie. “Saat penyusunan kepengurusan itu tinggal dimasukkan Ketua Dewan Pertimbangan-nya,” katanya.
Arsjad akhirnya diumumkan Mulyadi Jayabaya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, kemarin. Kubu Arsjad menilai penunjukan itu melanggar kesepakatan antara Arsjad dan Anindya.