Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Penerbangan Haji Terlambat lagi, Komitmen Garuda Indonesia Dipertanyakan

Kementerian Agama mempertanyakan komitmen Garuda Indonesia dalam pemberian layanan karena penerbangan haji kembali mengalami persoalan.

25 Mei 2024 | 10.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, meminta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh terhadap potensi persoalan dalam proses penerbangan jemaah haji Indonesia. Dia menilai, Garuda Indonesia masih sebatas menerapkan solusi instan dan parsial dalam menyelesaikan masalah keterlambatan penerbangan yang makin tak menentu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini dikatakannya usai rapat bersama dengan Garuda Indonesia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali pada Jumat, 24 Mei 2024. “Garuda Indonesia harus menunjukkan komitmennya mengurai masalah keterlambatan penerbangan yang semakin tidak menentu ini. Butuh mitigasi komprehensif, bukan solusi parsial,” kata Wibowo Prasetyo dalam keterangan resmi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia melanjutkan, keterlambatan penerbangan jelas berdampak pada layanan kepada jemaah. Imbas persoalan ini, Kementerian Agama (Kemenag) juga mendapat protes dari jemaah.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa permasalahan keterlambatan ini perlu dibereskan secara permanen. "Kalau sekadar mengambil armada dari tempat atau embarkasi lain, mungkin bisa menyelesaikan pada satu titik, tapi membuka persoalan baru di embarkasi lain untuk pemberangkatan kloter jemaah yang lain."

Wibowo menyebut, pendekatan penyelesaian yang diambil Garuda Indonesia atas masalah keterlambatan penerbangan jemaah masih bersifat teknis dan tidak substantif. Hal ini, menurut dia bisa jadi karena maskapai belum mempersiapkan mitigasi yang komprehensif.

“Sejak 12 Mei awal penerbangan sekaligus awal muncul masalah, selalu saja alasannya perbaikan mesin, pengecekan moda dan lainnya, sehingga masalah terus berulang. Perlu ada terobosan agar penerbangan jemaah haji Indonesia ke depan sesuai jadwal,” tuturnya.

Rapat ini digelar seiring dengan kejadian berulang yakni keterlambatan pemberangkatan jemaah akibat kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia. Masalah ini terjadi dalam pemberangkatan kloter 41 Embarkasi Solo (SOC-41) yang berimbas terhadap keterlambatan pemberangkatan SOC-42 dan SOC-43. Durasi keterlambatannya tercatat 4 sampai 17 jam.

Pada hari yang sama, Kemenag juga telah menyampaikan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda. Kemenag minta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja, agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.

Dia menekankan, penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji, sehingga satu keterlambatan akan merembet pada penerbangan lain. "Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus