Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pengertian Distribusi dan Jenis-Jenisnya yang Perlu Diketahui

Pengertian distribusi dalam bisnis merujuk pada pergerakan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Berikut jenis-jenisnya yang perlu diketahui.

12 Desember 2023 | 19.22 WIB

Pengertian distribusi dalam bisnis merujuk pada pergerakan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Berikut jenis-jenisnya yang perlu diketahui. Foto: Canva
Perbesar
Pengertian distribusi dalam bisnis merujuk pada pergerakan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Berikut jenis-jenisnya yang perlu diketahui. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia bisnis, distribusi adalah salah satu elemen kunci dalam rantai pasokan yang mendukung kelancaran pergerakan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pengelolaan distribusi yang efektif adalah pondasi bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, memaksimalkan potensi pasar, dan menjaga aktivitas ekonomi berjalan dengan lancar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian distribusi, jenis-jenis distribusi yang umum digunakan, serta tujuannya dalam konteks bisnis modern. Simak ya.

Pengertian Distribusi

Distribusi adalah proses yang berfokus pada penyediaan dan pengiriman barang atau jasa kepada konsumen. Ini melibatkan serangkaian langkah untuk memindahkan produk dari tempat produksi ke tangan konsumen akhir.

Aktivitas distribusi mencakup berbagai aspek, termasuk penyimpanan di gudang, penjualan grosir dan ritel, serta pengiriman produk.

Menurut Oentoro (2010), distribusi merupakan bagian dari strategi pemasaran yang bertujuan untuk menyederhanakan dan memperlancar perjalanan produk dari produsen ke konsumen. Tujuannya adalah agar produk tersebut tersedia sesuai dengan jenis, jumlah, harga, lokasi, dan waktu yang dibutuhkan oleh konsumen.

Dalam konteks ekonomi, distribusi menjadi penghubung antara produsen dan konsumen. Orang yang bertanggung jawab dalam proses distribusi dikenal sebagai distributor

Distributor biasanya bekerja sama dengan produsen untuk merencanakan pengiriman produk. Tahap perencanaan ini sangat penting untuk menghindari penumpukan barang di gudang atau biaya produksi yang tidak terkendali.

Meskipun seringkali pihak ketiga yang mengelola distribusi, beberapa produsen mungkin memilih untuk mengurus pengiriman sendiri.

Setiap perusahaan memiliki ketentuan distribusi yang berbeda, tetapi pengetahuan tentang jangkauan dan armada pengiriman adalah faktor kunci dalam menjalankan proses distribusi dengan sukses.

Jenis-Jenis Distribusi

Terdapat lima varian utama dalam saluran distribusi yang sering digunakan oleh perusahaan:

1. Saluran Distribusi Langsung 

Pada model saluran distribusi langsung, produsen atau pabrik menjual produk atau jasa secara langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara.

Contoh klasik distribusi langsung adalah factory outlet, di mana produk dijual secara langsung kepada konsumen oleh toko yang dimiliki oleh produsen itu sendiri.

Keuntungan dari saluran distribusi langsung meliputi tingkat kontrol yang lebih besar atas harga, identitas merek, dan pengalaman pelanggan. 

Selain itu, ini juga memungkinkan terjalinnya hubungan yang lebih dekat antara produsen dan konsumen.

2. Saluran Distribusi Tidak Langsung 

Dalam model saluran distribusi tidak langsung, produk atau jasa mengalir kepada konsumen akhir melalui beberapa perantara. 

Keuntungan utama distribusi jenis ini adalah peningkatan cakupan pasar dan jangkauan yang lebih luas karena melibatkan berbagai perantara seperti grosir, pengecer, agen, dan broker.

Namun, produsen memiliki kendali yang lebih terbatas atas penetapan harga dan branding produk. Contoh umum dari saluran distribusi tidak langsung termasuk toko grosir, pengecer konvensional, dan platform penjualan online.

3. Saluran Distribusi Intensif 

Distribusi intensif merujuk pada strategi penyebaran produk atau jasa melalui sebanyak mungkin saluran untuk mencapai jangkauan pasar yang maksimal. 

Biasanya, pendekatan ini diterapkan pada produk dengan harga terjangkau, seperti kebutuhan sehari-hari termasuk barang konsumen yang laku cepat (fast moving consumer goods/FMCG).

Dengan distribusi intensif, produk menjadi lebih mudah diakses oleh konsumen karena mereka dapat ditemukan di beragam gerai ritel, supermarket, minimarket, serta toko online.

4. Saluran Distribusi Selektif 

Saluran distribusi selektif melibatkan penjualan produk melalui perantara yang dipilih secara hati-hati. 

Pendekatan ini biasanya diterapkan pada produk yang memerlukan pengetahuan khusus atau pelayanan spesifik, seperti elektronik, peralatan rumah tangga, atau barang-barang mewah.

Dengan distribusi selektif, produsen memiliki kontrol lebih besar terhadap penempatan produk dan branding melalui jaringan pengecer atau dealer resmi.

5. Saluran Distribusi Eksklusif 

Dalam distribusi eksklusif, produsen memberikan izin eksklusif kepada satu distributor atau perantara untuk menjual produknya di wilayah tertentu. 

Strategi ini biasanya diterapkan pada produk kelas atas atau barang mewah, di mana unsur eksklusivitas menjadi bagian penting dari citra produk.

Dengan saluran distribusi eksklusif, produsen dapat mempertahankan eksklusivitas merek dan memiliki kontrol besar atas penetapan harga, meskipun cakupan pasar yang dapat dijangkau terbatas.

Tujuan Distribusi

1. Mendukung Aktivitas Ekonomi Nasional 

Kegiatan distribusi memegang peran penting dalam menjaga kelancaran aktivitas ekonomi suatu negara. 

Dengan mengatur distribusi barang ke berbagai wilayah, proses jual beli dapat berjalan dengan baik, memberikan dampak positif pada stabilitas ekonomi negara.

2. Memastikan Kelancaran Proses Produksi 

Salah satu tujuan utama distribusi adalah memastikan kelancaran proses produksi. Agar hasil produksi dapat diantarkan dan memberikan keuntungan, produsen harus memastikan ketersediaan barang dengan kualitas yang baik.

3. Peningkatan Kualitas Produk 

Distribusi juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas produk. Dengan mendengarkan umpan balik dari konsumen, distributor dapat berkomunikasi dengan produsen dan memastikan bahwa kualitas produk ditingkatkan berdasarkan masukan dari konsumen.

4. Peningkatan Nilai Jual Produk 

Lebih dari sekadar mengirimkan produk dengan aman, distribusi berperan dalam meningkatkan nilai jual produk sesuai dengan jarak pengiriman. 

Ini memberikan produk keunggulan kompetitif yang unik, meningkatkan citra dan daya tariknya di mata konsumen.

Itulah penjelasan mengenai pengertian distribusi, jenis-jenisnya, dan tujuan distribusi dalam melancarkan kegiatan ekonomi. Semoga bermanfaat.

RISMA KHOLIQ

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus