Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pengusaha Pariwasata Akui Dampak Ekonomi G20 Dua Kali Lebih Besar dari Event IMF-World Bank

Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali memberikan manfaat dari segi ekonomi dan infrastruktur.

29 Oktober 2022 | 13.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Monumen KTT G20 dengan ukiran nama-nama negara peserta di tengahnya yang dibangun di kawasan Tahura Mangrove, Denpasar, Bali, Minggu (23/10/2022). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali dinilai memberikan manfaat dari segi ekonomi dan infrastruktur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyatakan bahwa KTT G20 memberikan manfaatkan 1,5-2 kali lebih besar secara agregat dibandingkan penyelenggaraan Annual Meeting IMF (International Monetary Fund) World Bank di Bali pada 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Salah satu contoh dampak positif dari banyak kegiatan menjelang KTT adalah meningkatnya tingkat hunian hotel-hotel di kawasan pelaksanaan kegiatan dan sekitarnya,” ujarnya dalam jumpa pers #G20updates secara daring lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 29 Oktober 2022.

Menjelang acara puncak KTT G20, tingkat hunian di berbagai hotel meningkat signifikan hingga 45,96 persen. Selama penyelenggaraan nanti, dia optimistis angka tersebut akan terus bertambah di hotel sekitar lokasi utama perhelatan dan luar lokasi puncak G20 di Nusa Dua.

"Secara logistik, ada limpahan dari acara di Nusa Dua. Dengan tertutupnya kawasan ini karena dipakai untuk G20, maka wisatawan yang seharusnya menginap di Nusa Dua akan pindah ke tempat lain, seperti Ubud dan Sanur. Limpahan ini yang menguntungkan sektor pariwisata," ungkap Ida Bagus.

Selain dari segi ekonomi, Bali memperoleh manfaat pula dari segi infrastruktur.

Pemerintah pusat disebut telah menghabiskan dana untuk mempercantik kawasan Nusa Dua, Sanur, dan Ubud mencapai sebesar Rp526,54 miliar.

Destinasi-destinasi wisata di luar Nusa Dua diprediksi bakal ramai dikunjungi wisatawan selama KTT G20, seperti di Uluwatu, Desa Penglipuran sebagai salah satu desa wisata terbersih di dunia, dan Ubud.

Dampak positif lain dari KTT G20 adalah kenaikan reputasi Pulau Dewata di mata dunia mengingat ada 26 negara yang mendatangkan wartawan dari asalnya masing-masing untuk memberitakan tentang Bali.

“Ini akan mengembalikan citra Bali sebagai tempat yang sangat layak dan aman sebagai destinasi wisata,” kata dia.

Baca: Menko Airlangga Terima 143 Mobil Listrik Untuk KTT G20

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus