Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Penjelasan Bukalapak soal Buyback Saham di Tegah Gejolak Pasar

Manajemen Bukalapak memandang bahwa pelaksanaan buyback akan memberikan sinyal positif kepada pasar.

23 April 2025 | 13.00 WIB

Tampilan marketplace Bukalapak di Jakarta, Senin, 13 Januari 2025. Kementerian Perdagangan menyambut baik inisiatif Bukalapak untuk mendukung transformasi digital perekonomian Indonesia, salah satunya melalui digitalisasi warung dan UMKM melalui program kemitraan dan layanan virtual. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Tampilan marketplace Bukalapak di Jakarta, Senin, 13 Januari 2025. Kementerian Perdagangan menyambut baik inisiatif Bukalapak untuk mendukung transformasi digital perekonomian Indonesia, salah satunya melalui digitalisasi warung dan UMKM melalui program kemitraan dan layanan virtual. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bukalapak berencana melakukan pembelian kembali atau buyback saham senilai Rp 31 miliar di tengah volatilitas pasar. Buyback ini berlangsung pada 26 Maret hingga 25 Juni 2025 dengan 220 juta saham atau 0,21 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sekretaris Perusahaan PT Bukalapak.com Tbk. Cut Fika Lutfi mengatakan buyback ini merupakan keputusan matang dan strategis. Tujuannya untuk melindungi dan menciptakan nilai bagi pemegang saham publik, khususnya di tengah volatilitas pasar yang tinggi dan ketidakpastian kondisi makro ekonomi saat ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebagai perusahaan yang tercatat di papan ekonomi baru, Perseroan menyadari pentingnya menjaga kepercayaan investor serta menciptakan stabilitas nilai saham yang mencerminkan fundamental dan prospek jangka panjang Perseroan,” kata Cut Fika dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 22 April 2025. 

Perusahaan berkode saham BUKA ini menilai buyback bakal menunjukkan keyakinan terhadap nilai intrinsiknya, mengoptimalkan struktur modal, serta memperkuat kemampuannya dalam memberikan nilai pertumbuhan yang berkelanjutan kepada para pemegang saham. Pelaksanaan buyback juga dianggap memberikan indikasi bahwa BUKA memiliki likuiditas yang cukup untuk melakukan pembelian saham.  

“Tanpa mengganggu kondisi keuangan, operasional atau investasi lainnya yang menunjukkan bahwa perseroan berada dalam kondisi keuangan yang sehat,” kata Cut Fika. 

Manajemen memandang bahwa pelaksanaan buyback akan memberikan sinyal positif kepada pasar terutama mengenai kepercayaan BUKA terhadap fundamental dan prospek usaha jangka panjangnya. Dalam jangka pendek, manajemen berharap buyback dapat menstabilkan harga saham di tengah volatilitas pasar. 

Terkait likuiditas saham, meskipun terdapat potensi pengurangan jumlah saham yang beredar, BUKA memastikan bahwa rasio saham yang beredar sesuai dengan ketentuan BEI dan tidak akan berdampak material terhadap likuiditas perdagangan. 

Dalam jangka panjang, buyback juga diproyeksikan mendukung efisiensi struktur modal dan peningkatan nilai bagi pemegang saham. Harapan itu dianggap seiring dengan fokus BUKA pada profitabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan.

Manajemen menyebut buyback saat ini merupakan langkah strategis jangka pendek untuk menstabilkan pasar. “Khususnya di tengah kondisi volatilitas pasar yang tinggi. Aksi ini bertujuan untuk melindungi nilai saham Perseroan dan meningkatkan kepercayaan publik,” kata Cut Fika. 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus