Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membenarkan adanya penurunan penjualan mobil berdasarkan data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Agus menyebut pada Januari 2025 penjualan mobil secara wholesales turun 11,3 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penjualan mobil Januari 2025 tercatat sebesar 61.843 unit yang lebih rendah dibandingkan penjualan Januari 2024 yang menembus 69.758 unit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tentu dengan kondisi market yang sedang lesu ini, kami semua pemangku kepentingan termasuk pemerintah perlu mencari terobosan-terobosan agar konsumen kembali bisa atau memiliki minat untuk belanja otomotif,” ujar Agus saat membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) di Jakarta, dalam keterangannya pada Kamis, 13 Februari 2025. Ia mengklaim pemerintah tidak akan tinggal diam melihat kondisi pasar otomotif yang sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Agus menyampaikan antisipasi dari pemerintah ialah dengan menerbitkan paket stimulus ekonomi pertama. Paket itu, kata Agus, bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat termasuk mendukung sektor otomotif dan mendorong langkah menuju transisi hijau. Ia pun mengumumkan jenis insentif yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menanggapi penurunan daya beli mobil.
"Akhirnya pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif mobil hybrid. Jadi, tentu saya berharap atas kegiatan IIMS tahun ini, akan mampu menggairahkan kembali minat calon konsumen untuk belanja otomotif,” ucap Agus. Ia menyampaikan insentif itu diberikan karena industri otomotif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan
Misalnya saja penurunan penjualan mobil tahun 2024 mencatatkan backward linkage sebesar Rp 5,4 triliun dan forward linkage Rp 4,6 triliun Agus menyadari ke depan industri manufaktur akan menghadapi tantangan yang berat mengingat adanya dinamika geopolitik imbas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Selain itu, Agus pun mengakui tekanan dalam negeri perlu juga diantisipasi dengan menciptakan regulasi yang menjamin iklim usaha tetap kondusif serta membangung industri nasional yang tumbuh lebih baik.
Pilihan Editor: Paradoks Pemangkasan Anggaran, Fitra Rekomendasikan Prabowo Kurangi Jumlah Kementerian