Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Komisi V, Suryadi Jaya Purnama mengintruksikan agar pemerintah menambah infrastruktur dermaga dan kapal imbas kemacetan di lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni. Menurut dia, jumlah dermaga yang terbatas membuat olah gerak kapal menjadi terbatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jumlah dermaga yang masih kurang, yaitu masing-masing 7 dermaga saat ini harus segera ditambah," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia juga mengapresiasi rencana Kementerian Perhubungan atau Kemenhub yang ingin menambah seribuan kapal untuk mengantisipasi kepadatan dermaga. Namun, ia menilai penambahan kapal itu perlu dibarengi dengan perbaikan manajemen.
Sebab, ujarnya, operator dermaga di terminal penyeberangan Merak-Bakauheni masih dilakukan oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan atau ASDP Feri Indonesia. Padahal ASDP Feri juga berperan sebagai operator kapal penyeberangan.
"Jika ASDP tidak dapat mengelolanya, maka dampaknya jadi sangat besar karena berada di tangan yang sama," ucap Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Menurut dia, pemerintah juga perlu memperbaiki manajemen lalu lintas penyeberangan di Merak-Bakauheni, serta di pelabuhan lain yang dikelola ASDP Feri seperti di Ketapang dan Gilimanuk. Ia juga meminta agar adanya evaluasi perihal aplikasi Ferizy yang mendapatkan nilai rendah serta ulasan buruk dari para penggunanya.
"Banyak keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini. Misal kuota pemesanan tiket begitu cepat habis," katanya. Ia menduga kondisi itu terjadi karena masih banyak calo ilegal yang memborong tiket dan menjualnya kembali di sekitar pelabuhan.
Pilihan Editor: ASDP Siapkan 49 Kapal di Lintas Ketapang-Gilimanuk Jelang Natal