Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas analis teknikal seluruh dunia memperingati hari analis teknikal sedunia atau International Technical Analyst Day (ITAD) pada 9 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peringatan ini merupakan pertama kalinya diadakan untuk memberikan para pengguna analisa teknikal, di institusi pengelola investasi, bank, broker, dan institusi investasi lainnya, satu hari untuk menghargai kerja keras, dedikasi dan ketekunan yang diperlihatkan dalam setiap kondisi dan kejadian pasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan siaran pers yang diterima Tempo, 9 September 2022, analis teknikal sudah berkembang di berbagai belahan dunia seperti di Jepang sejak abad ke 17, dan di Amerika sejak awal tahun 1900. Di Jepang berkembang grafik candlestick, tahun 1700 oleh pedagang beras bernama Munehisa Homma di Osaka.
Sedangkan Dow Jones, editor dan pendiri koran Wallstreet Journal, yang kemudian menerbitkan Indeks Dow Jones, tulisan-tulisannya dikumpulkan menjadi “Dow Theory” yang menjadi asumsi dasar dari pengguna analisa teknikal saat ini.
Indonesia bergabung dengan komunitas International saat Asosiasi Analis Teknikal menjadi anggota IFTA (International Federation of Technical Analysts) sejak tahun 1995. Saat ini sudah belasan anggota mendapat sertifikasi di bidang analis teknikal internasional CFTe (Certified Financial Technician), dan sertifikasi RTA dan CTA yang terdaftar di Badan Nasional Sertifikasi Profesi RI (BNSP). Dan komunitas-komunitas berbasis analisa teknikal sudah sangat berkembang di Indonesia.
Asosiasi juga sering ikut dalam kegiatan International, dengan mengirimkan anggotanya menjadi pembicara dalam konferensi tahunan IFTA. Bulan ini, sebagai selebrasi HUT, Astronacci International mengadakan event International “World Economic Forum Investment & Strategy atau WEFIS 2023” yang akan dihadiri oleh President IFTA Wieland Arlt, CFTe yang akan menjadi salah satu pembicara dalam Trading Conference ini.
Selain itu, Astronacci menggandeng Asosiasi Analis Teknikal Indonesia (AATI) untuk membagikan keilmuan dan stratregi analisis teknikal terbaru dalam menghadapi resesi global dengan menghadirkan Muhammad Alfatih,CFTe sebagai pembicara. Selain membahas tentang analisis teknikal, WEFIS 2023 akan membahas tentang economic outlook di tahun 2023 dan strategi bisnis di tengah ancaman resesi global oleh keynote speaker Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko.
“Indonesia dalam dunia analis teknikal dunia, sudah tidak kalah dari negara lain. Kita bukan hanya pemakai teori-teori teknikal global, tapi rekan-rekan analis teknikal sudah banyak yang menulis buku, membuat indikator sendiri, dan juga membuat teori teknikal sendiri dan diakui IFTA melalui sertifikasi MFTA (Master of Financial Technical Analyst)”, kata Muhammad Alfatih,Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia, sekaligus menjadi Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Analis Teknikal Indonesia (AATI).
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.