Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer, memprediksi pergerakan harga emas minggu ini akan mengalami penurunan yang signifikan. Menurut dia, tren penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Harga emas saat ini cenderung lebih rendah, dan potensi penurunan diyakini akan terus berlanjut,” ujar Fischer dalam keterangan resmi, Senin, 19 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fischer menjelaskan salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah inflasi dolar AS yang diperkirakan tetap tinggi. “Ini diperkirakan akan mendorong kenaikan suku bunga, yang pada gilirannya akan membuat emas cenderung lebih rendah,” tuturnya.
Faktor lain yang memperkuat prediksi penurunan harga emas adalah keputusan Bank Sentral AS alias The Fed dalam Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pada minggu ini. Keputusan tersebut, kata Fischer, diyakini akan mendukung penguatan dolar AS dan membuat harga emas cenderung lebih rendah.
Lebih lanjut, dia juga menyoroti berbagai konflik geopolitik, termasuk konflik di Timur Tengah, Rusia-Ukraina, dan ketidakpastian dalam negeri yang terus berlanjut. “Semua ini mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap dolar AS, yang cenderung rendah,” kata analis itu.
Selain itu, penambahan utang AS yang terus meningkat juga menciptakan kekhawatiran di pasar. “Semua faktor ini secara kolektif mengarah pada prediksi bahwa harga emas akan melanjutkan penurunan dalam minggu ini dan mungkin beberapa waktu ke depan,” ucapnya.
Dia pun menjelaskan bahwa analisis ini didukung oleh hasil sesi AS pada Jumat lalu, di mana futures emas untuk penyerahan April mengalami kenaikan sebesar US$ 2,00 per troy ons, atau naik 0,48 persen. Meskipun mencapai sesi tinggi sebelumnya, emas diharapkan mendapat dukungan pada level US$ 1.996,40, sementara menghadapi resistensi pada US$ 2.047,30.
Pilihan Editor: Awal Pekan, Harga Emas Antam Naik Seribu