Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Perkuat Bauran Kebijakan, Bank Indonesia: Kebijakan Moneter Fokus Jaga Stabilitas

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa pihaknya terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi.

31 Januari 2023 | 22.30 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa pihaknya terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum  pemulihan ekonomi. Menurut dia, kebijakan moneter tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas (pro-stability).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sedangkan kebijakan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta program ekonomi-keuangan inklusif dan hijau terus diarahkan untuk mendorong pertumbuhan (pro-growth),” ujar dia di Konferensi Pers Hasil Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2023 di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 31 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia mengatakan sejalan dengan arah bauran kebijakan itu, BI memperkuat kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas melalui beberapa cara. Seperti penguatan kebijakan suku bunga, stabilisasi nilai tukar Rupiah, dan memperkuat kecukupan cadangan devisa. 

Sejak Agustus 2022 dengan terukur, kata Perry, BI telah menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebagai langkah untuk secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking. Untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan. 

BI meyakini kenaikan BI7DRR sebesar 225 bps hingga menjadi 5,75 persen pada Januari 2023.

Selanjutnya: Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk mengendalikan inflasi ...

“Memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3 plus menus 1 persen pada semester satu 2023 dan Inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3 plus menus 1 persen pada semester dua 2023,” kata dia.

Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation), Perry melanjutkan, diperkuat dengan operasi moneter valas. “Termasuk implementasi instrumen berupa Term Deposit (TD) valas dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) sesuai mekanisme pasar,” ucap Perry.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus