Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Perlunya Simulasi Tanggap Darurat untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Megathrust dan Banjir

Simulasi tanggap darurat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana seperti gempa megathrust dan banjir penting dilakukan. Berikut caranya.

17 Desember 2024 | 21.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Simulasi tanggap darurat untuk meningkatkan kesiapsiagaan hadapi bencana megathrust dan banjir. Dok. Nawakara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam seperti gempa bumi megathrust dan banjir karena berada di kawasan cincin api Pasifik. Hal ini dapat berdampak besar pada keselamatan karyawan, masyarakat sekitar, serta operasional Objek Vital Nasional (Obvitnas). Karena itu, perlu adanya respons cepat serta koordinasi yang efektif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menyadari besarnya dampak yang ditimbulkan, PLN Gandul, Depok, bersama PT Nawakara Perkasa Nusantara dan Badan SAR Nasional menggelar simulasi tanggap darurat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan, meminimalkan dampak bencana, dan memperkuat sinergi antar tim. Pambudi Nurwidjaya, penyelamat senior Basarnas mengatakan pentingnya simulasi bencana sebagai langkah mitigasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Gempa megathrust adalah gempa dengan skala besar yang membutuhkan kesiapan tinggi. Kegiatan ini bertujuan memastikan seluruh tim tidak panik dan siap bertindak cepat menghadapi bencana. Simulasi seperti ini membantu meningkatkan koordinasi serta efektivitas respons dalam keadaan darurat,” jelasnya lewat keterangan yang diterima Tempo.

Berikut empat cara yang bisa diterapkan untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan efektivitas respons.

Tetap Tenang dan Ikuti Prosedur Evakuasi yang Tepat
Dalam skenario gempa bumi, pastikan untuk berlindung di bawah meja atau di dekat pilar yang kokoh saat guncangan terjadi. Setelah guncangan reda, lakukan evakuasi dengan tenang dan terorganisir menuju titik aman atau Master Point. Kemudian, pengawas lantai yang bertugas menghitung jumlah karyawan dan memastikan tidak ada yang tertinggal di dalam gedung.

Tingkatkan Kemampuan Pertolongan Pertama
Latih tim pertolongan pertama untuk menangani korban luka menggunakan peralatan dasar seperti tandu, oksigen, dan pertolongan darurat lainnya. Pastikan korban yang membutuhkan perawatan lebih lanjut segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Langkah ini penting untuk meminimalkan risiko cedera serius dan memastikan keselamatan nyawa.

Latih Simulasi secara Berkala 
Rutin melakukan simulasi tanggap darurat dapat membantu tim untuk bereaksi secara refleks dan efektif. Dalam skenario banjir, latih prosedur evakuasi korban dari area genangan air di bawah tekanan situasi darurat. Pelatihan yang dilakukan menjadi langkah strategis untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana besar. 

“Simulasi adalah langkah proaktif untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Bagaimana tim tanggap darurat yang di dalamnya termasuk tim keamanan melakukan evakuasi, mengamankan aset, dan melakukan pertolongan bila ada yang cedera atau tidak bisa melakukan evakuasi secara mandiri,” ujar M. Nuruli Kholiq, Kepala Divisi Pelatihan Nawakara.

Evaluasi dan Tingkatkan Prosedur Kesiapsiagaan
Lakukan evaluasi hasil simulasi untuk melihat area yang perlu ditingkatkan, seperti penyempurnaan sistem paging untuk penyebaran informasi darurat lebih cepat dan penambahan fasilitas keselamatan seperti alat pelindung diri hingga peralatan tanggap darurat. Adanya simulasi berkala ini menjadi dasar untuk penguatan prosedur di masa mendatang.

“Simulasi ini menjadi pengalaman penting bagi kami untuk menguji kesiapan prosedur tanggap darurat. Walaupun kami tidak menginginkan bencana terjadi, tetap harus antisipasi dengan simulasi penanggulangan ini. Kami merasa terbantu, mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan belajar banyak hal yang dapat ditingkatkan, termasuk percepatan waktu respons dan optimalisasi koordinasi. Hal ini menjadi dasar untuk penguatan prosedur kami di masa mendatang,” kata Mario Tambun, staff di K3L UIT JBB UPT PLN Gandul.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus