Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Permata Institute Prediksi Pertumbuhan Ekonomi pada Tahun Depan Mencapai 5,15 Persen

Permata Institute for Economic Research memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 di kisaran 5,15 persen. Apa saja faktor pemicunya?

3 Desember 2024 | 17.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 di kisaran 5,15 persen. Untuk inflasi, PIER memperkirakan angkanya bakal lebih tinggi dari perkiraan tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonom PIER, Josua Pardede memaparkan konsumsi domestik masih akan jadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan. "Tahun depan kami perkirakan (pertumbuhan ekonomi) 5,1-5,2 persen," ujarnya dalam Media Briefing Permata Economic Outlook 2025 di Hotel St. Regis Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu penopang pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi rumah tangga yang diperkirakan berkisar 5 persen pada tahun depan. Investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga di kisaran 5,8 persen. Pertumbuhan investasi masih positif karena karena masa pemilihan umum telah berakhir atau post election. Menurut Josua, optimisme dari kalangan investor pun juga diharapkan kembali pulih

Sederet kebijakan pemerintah tahun depan seperti tarif cukai dan kenaikan PPN, menurut dia, bakal berpengaruh pada inflasi. Sehingga inflasi 2025 diperkirakan akan lebih tinggi dibanding tahun ini. “Tahun ini inflasi masih berkisar 2 persen atau mungkin di bawah 2 persen, tapi tahun depan inflasi di kisaran 3 persen."

Adapun tahun depan pengelolaan fiskal menjadi tantangan karena banyaknya program prioritas. PIER mencatat tahun ini ada potensi pelebaran defisit dibanding tahun ini, tapi masih di bawah 3 persen dari produk domestik bruto atau PDB.

Pemerintah, menurut Josua, perlu melakukan efisiensi dan juga menetapkasn skala prioritas belanja. Selisih kekurangan anggaran diprediksi sebesar 2,61 persen terhadap PDB.

Lebih jauh, Josua memperkirakan kurs rupiah pada tahun depan bakal berada di kisaran Rp 15.475 terhadap dolar Amerika Serikat. Secara rata-rata, nilai tukar rupiah tahun ini Rp 15.865, dan tahun depan rata-rata berkisar Rp 15.627 per dolar AS.

Tahun ini suku bunga acuan Bank Indonesia 6 persen. Josua mengatakan masih ada ruang penurunan suku bunga Bank Indonesia pada Desember tahun ini sebesar 25 basis poin. Sedangkan pada 2025, ia memprediksi BI masih akan menurunkan lagi suku bunga 25 basis poin. “Jadi hingga tahun depan kami perkirakan suku bunga BI berkisar 5,5 persen."

Sedangkan kredit perbankan pada 2025 pertumbuhannya sekitar 11,34 persen. Untuk indikator sektor riil, tahun ini, ia memperkirakan penjualan otomotif masih berkisar 898.000 unit. Tahun depan masih ada tekanan konsumsi sehingga PIER memprediksi penjualan kendaraan roda empat masih di bawah 1 juta unit.

Josua kemudian memperkirakan penjualan kendaraan roda dua tahun sebesar 6,5 juta unit. Menurut dia, proyeksi ekonomi 2025 masih positif namun perlu waspada terhadap perubahan dan guncangan global yang masih terjadi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus