Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penghapusan Bahan Bakar Minyak jenis Pertalite kian santer dibicarakan. Menanggapi hal ini, PT. Pertamina (Persero) belum ambil langkah untuk menghapus BBM jenis Pertalite saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite telah disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah.
Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92. Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7).
Dalam hal ini, keinginan tidak lagi menjual Pertalite ke depan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No.P/20/menlhk/setjen/kum.1/3/2017 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N, dan Kategori O. Dalam Pasal 3 ayat 2 Peraturan Menteri LHK tersebut disebutkan bahwa bahan bakar minyak jenis bensin minimal memiliki nilai oktan (RON) 91.
Kandungan dari Pertamax 92
Seperti dilansir dari laman Mypertamina.id, Pertamax adalah bahan bakar minyak yang diproduksi oleh Pertamina dan memiliki angka oktan minimal 92. Angka oktan yang tinggi tersebut disebabkan oleh kandungan Pertamax yang diklaim telah mengacu pada standar internasional.
Sementara itu, dengan angka oktan yang tinggi tersebut nantinya akan membuat pembakaran menjadi lebih sempurna sehingga tidak meninggalkan residu atau bekas pembakaran. S
elain menghasilkan pembakaran yang sempurna, Pertamax juga memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin, menjaga mesin dari karat, serta pemakaian bahan bakar yang lebih efisien.
Seperti dilansir dari laman Pertamina.com, bahan bakar minyak jenis Pertamax sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio antara 10:1 hingga 11:1 atau kendaraang berbahan bakar bensin yang telah menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection.
Dilansir dari artikel yang diunduh dari laman Pertamina.com dengan judul “Spesifikasi Produk BBM, BBN, dan LPG”, berikut kandungan dan spesifikasi BBM jenis Pertamax.
Pertamax memiliki stabilitas oksidasi sebesar 480 per menit, kandungan sulfur 0,05 persen m/m, kandungan timbal 0,013 gram per liter, mengandung oksigen 2,7 persen m/m, kandungan aromatik 50,0 persen v/v, kandungan benzena sebesar 5 persen v/v.
Selain itu secara fisik, BBM jenis Pertamax memiliki tampilan berwarna biru, serta memiliki berat jenis sebesar 715 hingga 770 kilogram per meter kubik pada suhu 15 derajat celcius.
ANANDA BINTANG | RENO EZA MAHENDRA | PERATURAN.GO.ID
Pilihan editor: Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi