Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertamina Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan Galangan Kapal

PT Pertamina menjalin kerja sama dengan PT Barata Indonesia dan PT Dok Galangan Kapal untuk pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan kapal.

14 Juli 2020 | 14.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama mendengarkan penjelasan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat meninjau ke kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu, 21 Desember 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama dengan PT Barata Indonesia dan PT Dok Galangan Kapal untuk pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan kapal milik perseroan. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan pada Selasa, 14 Juli 2020.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kerja sama ini sejalan dengan upaya pemerintah menerbitkan peraturan tentang batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Penggunaan tingginya konten lokal didorong untuk proyek-proyek kementerian dan lembaga guna meningkatkan kinerja industri dalam negeri.

"Kesepakatan kami dengan perusahaan galangan kapal juga menindaklanjuti inpers (instruksi presiden) tentang asas cabotage," tutur Nicke dalam konferensi pers yang digelar virtual, Selasa, 14 Juli 2020.

Nicke menjelaskan, perusahaannya berencana menambah 48 kapal dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Dari jumlah tersebut, 15 di antaranya akan dibangun oleh industri galangan dalam negeri.

Di samping itu, kerja sama juga mencakup pemeliharaan kapal-kapal milik Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia. Nantinya, kapal-kapal perusahaan minyak negara yang membutuhkan docking atau perawatan hanya perlu menepi di titik shipyard atau galangan kapal terdekat milik Barata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



"Kalau dulu belum ada kerja sama harus diseret-seret dulu (kapalnya). Misalnya kapal dari Sorong mesti ke Surabaya. Sekarang tidak perlu lagi," tuturnya. Nicke menjelaskan, kerja sama perawatan ini akan meningkatkan efisiensi anggaran operasional perusahaan.

Direktur Utama Barata Fajar Harry Sampurno mengatakan perusahaannya saat ini memiliki 17 galangan kapal yang tersebar di Indonesia. Galangan ini siap menampung perawatan kapal-kapal milik Pertamina. "Sekarang denagn 17 shipyard, semua bisa melayani untuk pertamina dan BUMN lain. Jadi tidak perlu narik kapal ke mana-mana yang inefisien."

Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin menyatakan, perjanjian ini dapat mengoptimalkan kinerja masing-masing perusahaan agar harga dan kualitas yang diperoleh tetap sesuai. Namun, kata dia, langkah ini tetap harus dapat mendorong perputaran ekonomi di dalam negeri.

Budi berharap, di tengah Covid-19 ini, Pertamina maupun sesama BUMN lainnya dapat saling membantu sehingga kerja sama ke depan bisa lebih baik lagi. “Kita ingin memastikan roda ekonomi berjalan, sehingga terjadi perputaran ekonomi di dalam negeri,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus