Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemutusan hubungan kerja atau PHK sudah terjadi pada puluhan ribu pekerja akan terus berlanjut, jika pemerintah tidak menangani dengan cepat dan mengubah keseluruhan pelbagai kebijakan. Sebab, PHK massal ini terjadi karena kekacauan yang memberikan dampak negatif terhadap sektor industri. Berdasarkan data dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jawa Tengah, ada 15 ribu buruh yang terkena PHK karena 10 pabrik tutup. Bahkan, jumlah PHK ini bisa lebih banyak karena tidak semua industri tekstil gulung tikar melapor ke asosiasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Koran Tempo, pelbagai peristiwa PHK juga melahirkan permasalahan baru yang mengkhawatirkan, yaitu besarnya jumlah orang putus asa mendapatkan pekerjaan (hopeless of job). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang berusia 15-29 tahun yang mengalami hopeless of job pada 2024 sebanyak 362.522. Kondisi buruk ini dapat menyebabkan anak muda mengalami frustasi, putus asa, dan depresi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengangguran yang semakin meningkat akibat PHK massal juga mendatangkan bahaya dari berbagai aspek kehidupan. Menurut publikasi ilmiah ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id, berikut adalah bahaya pengangguran yang semakin banyak, yaitu:
Aspek Ekonomi
Pengangguran mengancam aspek ekonomi karena akan meningkatkan jumlah kemiskinan. Banyaknya yang menganggur membuat pendapatan ekonomi semakin rendah, sedangkan biaya hidup terus berjalan. Kondisi ini membuat pengangguran tidak dapat mandiri dalam memperoleh finansial untuk kebutuhan hidup.
Aspek Sosial
Banyaknya pengangguran dapat meningkatkan jumlah kemiskinan, pengemis, gelandangan, dan pengamen. Peningkatan ini dapat memengaruhi tingkat kriminalitas dan mengancam keamanan. Sebab, sulitnya mencari pekerjaan membuat pengangguran melakukan tindak kejahatan, seperti mencuri, merampok, dan menjual narkoba untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, pengangguran yang meningkat juga dapat meningkatkan pekerja seks komersial terhadap anak muda untuk membantu keluarga memenuhi kebutuhan ekonomi.
Segi Mental
Pengangguran yang semakin meningkat membuat seseorang memiliki kepercayaan diri yang rendah dan keputusasaan meningkat. Kondisi mental ini dapat menimbulkan depresi yang berjangka panjang.
Aspek Politik
Jika pengangguran semakin meningkat, demo juga akan banyak terjadi di beberapa daerah sehingga politik negara tidak stabil. Banyaknya demo tersebut disuarakan oleh para pekerja yang terkena PHK dari perusahaan untuk menuntut keadilan dari kebijakan pemerintah.
Bahaya pengangguran tersebut dapat mengancam keutuhan negara yang harus ditangani oleh pemerintah dengan cepat. Pemerintah harus meningkatkan kegiatan ekonomi di Indonesia melalui kebijakan yang disahkan. Dengan demikian, angka pengangguran dapat ditekan, perusahaan tidak mudah melakukan PHK massal, dan setiap daerah mampu meningkatkan perekonomiannya.